Gotong Peti Mati, Ratusan Masyarakat Tuntut Hak Politik Orang Papua Dikembalikan
MANOKWARI, gardapapua.com —
Ratusan masa yang menamakan diri Parlemen Jalanan (Parjal) Senin siang, (13/05), berunjuk rasa menuntut pengembalian Hak dasar politik Orang Papua, dan di perhatikan sesuai amanah roh otsus.
Hal ini dikatakan Ronald Mambieuw, saat bertindak dan berorasi sebagai panglima parlemen jalanan didepan ratusan masa dan beberapa anggota DPR provinsi tepat didepan kantor DPR dan kantor MRP Papua Barat.

Sebelum melakukan aksinya, masa sempat berkumpul di jalan percetakan dan kemudian melakukan aksi longmarch dengan menggotong bergantian sebuah replika ‘Peti Mati’ lambang matinya Hak bersuara orang papua dalam demokrasi perpolitikan di papua. Terutama hak-hak dasar orang papua yang seolah telah dipasung dan dibungkam, sehingga mereka tidak diberi kesempatan untuk berdiri dan memimpin di negeri sendiri.
Masa lalu menuju kantor DPR Dan MRP Papua Barat, diringi luapan emosi ketika melewati kantor KPU manokwari, namun masa yang tergabung dalam kelompok masyarakat ini, memilih melanjutkan perjalanan sesuai agenda dan tujuan utama pendemo adalah mendatangi kantor DPR dan MRP Papua Barat.
“Kami minta, Hak Politik warga papua segera dikembalikan,”kata Ronald Mambieuw
Senada dengan Ronald, salah satu tokoh masyarakat di papua Obet Ariks Ayok mengatakan bahwa pemerintah harus memberi kesempatan kepada orang asli papua untuk duduk di parlemen.
“Berikan mesempatan untuk kami orang papua, karena kami juga mampu untuk memimpin dinegri kami,”Tukas Ayok.
Pantauan Gardapapua.com, hingga pukul 15.00 wit, masa masih bertahan didepan kantor DPR dan MRP papua barat, mereka akan membacakan pernyataan sikap jika gubernur Papua Barat menemui masa. [KK/Red]