Daerah

Seminggu Empat Kali, Susi Air Layani Penerbangan Arah Bintuni

MANOKWARI, gardapapua.com — Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Bintuni, Agung Tri Laksana mengatakan, sampai saat ini hanya Perusahaan penerbangan komersial PT ASI Pujiastuti Aviation (Susi Air) yang setia melayani penerbangan pelayanan transportasi Udara di Teluk Bintuni secara komersil.

” Jadi kita sementara diteluk bintuni hanya didarati pesawat Susi AIR jenis grand caravand yang murni komersil. Untuk maskapai lainnya sudah tidak beroperasi lagi seperti merpati, “Ucap Ka Bandara Bintuni Agung Tri Laksana, Kamis (2/5/2019).

Istimewa/Ft

Dimana lajur penerbangan menuju Bintuni ini bisa ditempuh dari Sorong dan Manokwari menggunakan penerbangan komersil Susi Air yang terbang seminggu empat kali, yakni hari Senin, Rabu, dan Jum’at dan Sabtu rute Manokwari – Bintuni PP dan Sorong – Bintuni PP.

Selain melayani penerbangan komersil, Bandara Bintuni juga melayani penerbangan perintis Susi Air rute Bintuni – Merdey yang terbang seminggu dua kali, yaitu hari Selasa dan Kamis bersamaan dengan salah satu maskapai swasta yakni AMA yang juga merupakan maskapai kerjasama Pemda bintuni untuk melayanai masyarakat secara perintis.

Kepala Bandara Bintuni Agung Trilaksana mengemukakan, permintaan masyarakat daerah tersebut terhadap transportasi udara memang sangat tinggi.

Namun sayangnya, saat ini pesawat yang bisa mendarat di Bintuni hanya jenis pesawat Caravan dan sejenisnya saja, karena runway yang dimiliki bandara tersebut hanya 830 meter x 23 meter.

“Rencananya tahun 2020, runway akan diperpanjang menjadi 1.200 meter x 30 meter. Minimal pesawat jenis ATR 42 bisa mendarat di bandara ini. Namun sayangnya, untuk pengembangan bandara ini tidak bisa karena banyak obstacle serta berada di tengah pemukiman masyarakat,”Bebernya.

” Kita juga sudah usulkan di tahun 2020 namun belum bisa direalisasikan penyelesaiannya disebabkan masih ada hal lain yang dibenahi juga. Padahal sisa 160 meter itu nanti rencana di selesaikan (clearning,red) oleh pihak Pemda Bintuni ditahun 2020 namun pasti akan tertunda, “Tambahnya

Terkait rencana pembangunan bandara baru, Agung menjelaskan bahwa sudah ada tiga lokasi yang diajukan untuk pembangunan bandara baru dan rencananya runway bandara baru akan dibangun sepanjang 1.600 meter sehingga dapat didarati pesawat jenis ATR 72.

Namun lokasi tersebut masih perlu dikaji ulang atau penajaman lagi, selain lokasi yang cukup jauh, secara keseluruhan lokasi yang diajukan ini juga belum kuat.

“Mengenai tiga lokasi bandara baru masih perlu dikaji, karena tidak bisa dua arah untuk pesawat take off atau landing. Jadi beberapa lokasi persiapan bandara ini masih diperlukan kajian kembali, “Tuturnya. [Ian/KK]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *