Gunung Soputan Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Normal Beroperasi
MANADO, gardapapua.com — Gunung Soputan yang terletak di kota Tombatu, kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulut dilaporkan kembali mengalami erupsi.
Gunung api aktif yang berjarak sekitar 50 kilometer di sebelah barat daya-selatan kota Manado dan berjarak sekitar 12 kilometer di sebelah timur laut Kota Tombatu ini berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, erupsi masih berlanjut dengan ketinggian abu sekitar 8.800 meter di atas permukaan laut. Hal ini terjadi sejak Minggu (16/12/2018) dini hari.
Sementara Area yang dinyatakan terdampak yaitu pada radius 4 km dari puncak Gunung Soputan dan dalam wilayah sektor arah barat daya sejauh 6,5 km.
Data dari Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi menunjukan bahwa Abu Vulkanik tidak terdeteksi di bandara Sam Ratulangi.
Sehingga seluruh aktivitas Bandara Sam Ratulangi Manado dinyatakan masih aman dan masih beroperasi dengan normal. Jarak batas terluar abu vulkanik dengan Bandara Sam Ratulangi adalah 21NM.
“Dari laporan yang disampaikan oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII, Kol (Pnb.) Sarmanto kepada kami, Bandara Sam Ratulangi tidak terdampak abu vulkanik karena erupsi Gunung Soputan, bandara masih dinyatakan aman untuk operasional,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti.
Polana pun menginstruksikan kepada Otoritas Bandara dan para stakeholder untuk selalu berkordinasi. Gunung Soputan yang saat ini berada pada Status Level III (siaga) dengan rekomendasi masyarakat tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius 4 km dari puncak gunung.
“Saya menginstruksikan, koordinasi dan komunikasi kepada semua pihak,”Cetus Polana.
Dalam hal koordinasi dan komunikasi penanganan abu vulkanik tersebut, para stakeholder menggunakan media elektronik yakni I-WISH (Integrated Webbased aeronautical Information System Handling). Dalam sistem ini stakeholder terkait menyampaikan informasi yang dikuasai terkait tugas dan fungsi serta kewenangannya dalam hal penanganan abu vulkanik atau yang lebih dikenal dengan CDM (Collaborative Decision Making).
“Saya minta untuk memonitor selalu informasi yang disampaikan baik dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), BMKG maupun dari source lainnya dan Airnav agar mendistribusikan informasi tersebut melalui NOTAM kepada airlines dan bandara,”Jelas Polana.
Sarmanto menjelaskan, dari informasi yang dikumpulkan, semua bandara yang berada di wilayah kerjanya dalam keadaan aman dan dapat beroperasi normal.
“Seluruh bandara di wilayah kerja Otban VIII tidak terdampak dan dapat beroperasi normal,”Tukasnya. [KK/red]