NasionalRegional

Ditangan Yosep Yembise, Lapas Sragen Siap Ekspor Keset Kaki Ke Negeri Kanguru

SRAGEN, gardapapua.com — Sejak Penunjukan dirinya selaku Kalapas Sragen terlampir dalam Surat Keputusan Nomor: SEK-27-KP.03.03 Tahun 2018 pertengahan agustus lalu, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan pejabat Administrasi dari dan di dalam Lingkungan Kemenkumham, Yosep Yambise pria sederhana kelahiran 5 Juni 1970, Mutiara hitam mantan Kalapas dikota Injil Manokwari ini, bertekad teguh mengkaryakan buah hasil dedikasi serta motivasi dalam program pembinaan dan pemasyarakatan dimana saja ia berada.

Hal ini kembali ditorehkannya, dalam program pemberdayaan puluhan Narapidana dan Warga binaan pada Lapas Kelas II A Sragen, Jateng yang kini diberdayakan memproduksi Keset kaki untuk turut memenuhi kuota ekspor ke negeri Kanguru Australia.

” Jadi selain program pembinaan jiwa dan raga, kita juga perkuat dengan program peningkatan SDM melalui kreatifitas yang bernilai jual,”Ucap Kalapas Kelas II Sragen Yosef Yembise, Kepada Gardapapua.com, Sabtu (17/11/2018).

Yosef menerangkan, dasar motivasi tersebut telah di sepakati di dalam MOU kemitraan produksi keset di Lapas Sragen, Sabtu (17/11/2018). Turut menghadirkan Eksportir Irma Suryati dan Artis Bertrand Antolin

” Terdapat sekitar 40 napi, kita bekali dalam pelatihan memproduksi kesetkaki berbahan kain bekas yang akan dijadikan proyek ekspor ke Australia. Rencananya ekspor perdana akan dilakukan 26 November mendatang atau akhir November ini,”Jelasnya.

Mensukseskan hal ini juga, pihak Lapas kelas II A Sragen, Jateng turut menghadirkan pengusaha “Mutiara Handycraft” asal Kebumen selain ekeportir keset, Irma Suryati untuk memberikan motivasi dan pelatihan.

Yosef Yembise saat memberikan sambutan dalam kegiatan pelatihan MOU (17/11).

Menurut Yosef, kegiatan itu merupakan bagian dari pembinaan kemandirian dan mendidik para warga binaan dan narapidana agar bisa mendapat penghasilan untuk keluarga secara halal di balik jeruji besi. Langkah pemberdayaan itu, merupakan kelanjutan dari program memanusiakan manusia di Lapas kelas IIA Sragen setelah tiga bulan program pembinaan keamanan selesai dilaksanakan.

Dimana, hasil dari produksi kesetkaki berbahan kain bekas itu, akan langsung dimasukan kesetiap ke rekening masing-masing para warga binaan dan narapidana usai pembagian dana Pokok Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), Sehingga dapat membantu sisi keuangan keluarga para warga binaan dan narapidana itu sendiri.

“ Kini kita telah masuk dalam program pembinaan kepribadian dan kemandirian. Sehingga ketika bebas mereka bisa menjadi manusia yang mandiri dan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Dengan bisa memproduksi keset, nantinya mereka akan bisa mendapat penghasilan sehingga tidak lagi membebani keluarga,” terang Yosef.

Para narapidana saat dituntun dan di latih membuat keset kaki.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto yang hadir mewakili Bupati Sragen, dalam sambutannya menyatakan mendukung dan mengapresiasi gagasan Kalapas Kelas II A Sragen, Yosef Yembise, Anak Papua yang begitu lihai menjalankan program pemberdayaan pemasyarakatan di Tanah Jawa.

Ia berharap, dengan adanya pelatihan produksi keset kaki berbahan kain bekas ini, para warga binaan dan narapidana bisa memiliki keterampilan yang menghasilkan dan bisa diimplementasikan kembali ketika sudah bebas dari masa hukuman atau kembali di tengah lingkungan bermasyarakatnya.

“Mereka ini seperti mata air di tengah kekeringan. Apalagi sudah ada garansi dari pengusaha yang siap memasarkan produk keset dari Napi Lapas Sragen. Dengan begitu, ketika bebas para napi itu bisa punya keterampilan dan kemandirian sehingga tak akan kembali lagi ke Lapas,”Tukasnya. [ian]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *