Gali Strategi Pertanian Berbasis Kerakyatan di Cianjur, Begini Harapan Ahmad Kudus bersama Komisi II DPRD Papua Barat
CIANJUR, gardapapua.com — Ketua Komisi II DPR Papua Barat, Ahmad Kuddus, S.T., menegaskan pentingnya pengelolaan sistem pertanian Papua Barat berbasis pendekatan kerakyatan dan keberpihakan pemerintah daerah yang lebih mendalam kepada masyarakat. Hal ini disampaikannya saat memimpin kunjungan kerja Komisi II DPRPB ke Desa Pacet, Kecamatan Ciherang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang dihelat pada 10 –14 Juli 2025.
Kunjungan kerja ini diikuti oleh Wakil Ketua Komisi II, seluruh anggota komisi, staf kesekretariatan DPRPB, dan tenaga ahli. Dalam kunjungan tersebut, rombongan diterima langsung oleh Bupati Cianjur, dr. Mohammad Wahyu Ferdian, dan Wakil Bupati Ramzi Geys Thebe, di Pendopo Kabupaten. Pertemuan juga dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan Cianjur, Nurdiyati,S.Hut., M.AP.
Dalam keterangannya, Ahmad Kuddus menyampaikan bahwa Cianjur dipilih sebagai lokasi studi karena dinilai sukses membangun sistem pertanian yang kuat, produktif, dan berbasis dukungan pemerintah daerah secara langsung kepada para petani.
“Cianjur adalah contoh bagaimana negara hadir untuk petani. Pemerintahnya mendampingi dari awal, dari benih sampai panen. Ini model yang ingin kita pelajari dan bawa pulang ke Papua Barat,” ujar Ahmad Kuddus.
Rombongan Komisi II juga berdialog langsung di lahan pertanian bersama Bapak Ai Misbah, Ketua Gapoktan Tan Utama, seorang petani sukses yang memulai dari nol dan kini memiliki 8 hektare lahan produktif. Ia mengaku, keberhasilannya tak lepas dari dukungan penuh dinas dan pemerintah daerah.
“Dari tidak punya tanah, saya bisa punya 8 hektare hari ini. Karena pemerintah hadir untuk kami, petani kecil. Itu yang membuat kami bisa maju,” ujar Ai Misbah kepada rombongan.
Ahmad Kuddus menilai kisah sukses tersebut adalah bukti konkret bahwa jika kebijakan pertanian diarahkan dengan benar dan pemerintah bersungguh-sungguh mendampingi petani, maka sektor ini bisa menjadi lokomotif pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
Lebih jauh, ia menyoroti bahwa sektor pertanian di Cianjur juga menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, sesuatu yang sangat relevan jika diterapkan di wilayah Papua Barat, khususnya di kawasan dataran tinggi seperti Pegunungan Arfak (Pegaf) yang memiliki kesamaan alam dengan Cianjur.
“Kami ingin menjadikan pertanian Papua Barat sebagai sektor unggulan. Tapi ini tidak bisa tanpa komitmen kebijakan. Komisi II akan mendorong langkah nyata, baik dari sisi anggaran, regulasi, maupun program. Petani harus didampingi, karena dari sanalah pangan dan pekerjaan berasal,” tegasnya.
Kunjungan kerja ini, menurut Ahmad Kuddus, bukan hanya ceremonial. Ini adalah bagian dari tugas legislasi, anggaran, dan pengawasan yang dilakukan secara strategis agar kerja-kerja Komisi II benar-benar berdampak terhadap masyarakat, terutama di sektor pertanian.
Berkaitan itu, Komisi II akan menindaklanjuti kunjungan ini dalam bentuk rekomendasi kebijakan berbasis praktik baik dari Cianjur, serta komitmen Advokasi penguatan APBD di sektor pertanian dalam rangka mendorong pembentukan kelembagaan petani yang kuat di Papua Barat.
“Kami datang ke Cianjur untuk menyerap langsung pengalaman terbaik. Kami ingin Papua Barat juga punya kisah petani kecil yang bangkit dan sukses. Itulah tugas kami sebagai wakil rakyat,”Ucap Ahmad Kuddus Penuh Harap. [TIM/RED]