Plt. Sekda Fonataba : Perlu Inventarisasi dan Data Akurat Tangani Stunting
MANOKWARI, gardapapua.com — Walau penanganan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting di Papua Barat masih menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai target dan realisasi yang telah ditetapkan, Pemerintah Provinsi Papua Barat tak hentinya mengingatkan seluruh jajaran terus berusaha menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayahnya.
Terkait itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat, Yacob Fonataba, menekankan pentingnya intervensi yang baik di tujuh kabupaten se-wilayah pemerintahan papua barat untuk mencapai target 100% penanganan. Intervensi yang dimaksud antara lain, intervensi secara spesifik yaitu intervensi yang sifatnya langsung kepada sasaran, serta intervensi sensitif yang sifatnya tidak langsung kepada sasaran.
Menurutnya, bahwa sampai saat ini, realisasi belum sepenuhnya masuk dan dipaparkan dengan data dari dua aplikasi yang digunakan, yakni EPPGM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) dan SKI (Sistem Informasi Kesejahteraan Indonesia).
Padahal tujuan diketahuinya basis data secara akurat, adalah sebisanya membantu menyeleksi kasus stunting dengan cermat. Juga data tersebut diperlukan untuk jalur konsultasi dan koordinasi antar unsur pengambilan kebijakan, pelaksana program dan kegiatan bersama para pakar atau dokter spesialis.
“Realisasinya belum sesuai dengan data dan informasi dari kedua aplikasi tersebut sejak Januari 2024. Namun upaya – upaya intervensi tetap dilakukan untuk menjangkau target,”Ujarnya kepada sejumlah wartawan pada Senin (21/10/2024).
Fonataba juga mengungkapkan bahwa target penurunan angka stunting yang semula berada pada 14% kini berhasil turun menjadi 13%. “Ini artinya, target penurunan stunting sebesar 13% telah kita capai. Namun, tantangan utama yang kami hadapi adalah permasalahan pada data serta intervensi langsung untuk menjangkau daerah-daerah yang terisolir,”Papar Yacob.
Ia menambahkan, bahwa penting untuk terus memantau angka tersebut dan memastikan data stunting yang ada dapat terinventarisasi dengan baik. “Yang terpenting adalah meningkatkan keakuratan data stunting yang ada, sehingga penanganannya dapat lebih tepat sasaran,”Harapnya.
Pemprov Papua Barat juga, terus berupaya melakukan intervensi yang lebih tepat untuk mengatasi permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem, terutama di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau.
Diharapkan melalui intervensi yang tepat sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing Perangkat Daerah dilingkup Pemprov dan juga Pemerintah Daerah setempat, dapat sebagai wujud komitmen Pemerintah dalam melaksanakan konvergensi penurunan stunting dengan baik. [CR-01/RED]