Gelar silaturahmi dan Tatap Muka di Telwon, Roma Megawanty Terima Aspirasi Masalah BBM Bagi Nelayan
TELUK WONDAMA, gardapapua.com — Ketua DPD GOLKAR Papua Barat, Paulus Waterpauw dan Caleg DPR RI Dapil Papua Barat, Roma Megawanty Waterpauw, melanjutkan kegiata. gelar Silaturahmi dan Tatap Muka dengan masyarakat Kerukunan Keluarga Sulawesi Tengah (KKST) di Kabupaten Teluk Wondama, pada Kamis (11/1/2024).
Sejumlah masalah mencuat dalam silaturahmi tersebut. Dimana warga yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan mengeluhkan persolaan BBM yang menjadi permasalahan utama bagi mereka.
Menanggapi itu, Caleg DPR RI Dapil Papua Barat, Roma Megawanty mengatakan, solusinya telah disampaikan terkait dengan ketersediaan kartu nelayan oleh GOLKAR dimana Ketua DPD GOLKAR Teluk Wondama sendiri merupakan Pengusaha dibidang tersebut.
“Puji Tuhan, masalah BBM bagi para nelayan tadi sudah langsung terjawab, karena Ketua DPD GOLKAR Teluk Wondama sendiri merupakan Pengusaha dibidang tersebut, sehingga ketersediaan kartu nelayan yang diterbitkan oleh GOLKAR sendiri langsung sudah teratasi,”Ucap Roma Megawanty.
Selain itu, Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) menjadi salah satu persoalan yang menjadi perhatian khusus bagi seorang Roma Megawanty Waterpauw. Disamping masalah Gizi buruk, stunting dan kemiskinan ekstrem.
Caleg DPR RI Dapil Papua Barat Nomor Urut 1 Partai GOLKAR ini menyebut, Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak menjadi poin penting yang akan terus disuarakan mengingat tingkat kekerasan terhadap kaum ibu dan anak di Papua Barat, cukup tinggi.
“Menurut saya sebagian besar isu di Papua Barat hampir sama. Masalah gizi, stunting, kemiskinan ekstrem dan KDRT terutama buat kaum perempuan. Karena, itu sebagai legilasi kalau nanti saya terpilih dengan dukungan dari masyarakat, itu akan menjadi poin penting untuk disuarakan. Terutama masalah perlindungan kaum perempuan dan anak,”Kata Roma Megawanty usai kegiatan Silaturahmi dan Tatap Muka dengan puluhan masyarakat KKST bertempat di Pendopo Iriati Beach, Kabupaten Teluk Wondama.
Ia menjelaskan, kaum perempuan mesti dilindungi karena dalam masyarakat yang masih patrialistik, peranan ibu sangat dominan didalam mengurus dan mendidik anak serta keluarganya. [TIM/RED]