DaerahGarda KaimanaRegional

Bukan Orang Muhammadiyah, Sosok Bupati di Papua Barat ini Punya Visi Sejalan Dengan Muhammadiyah

KAIMANA, gardapapua.com — Kehadiran organisasi Muhammadiyah diharapkan mampu menjadi bagian penting dalam memberikan sumbangsih terhadap pembangunan daerah.

Hal ini disampaikan oleh Freddy Thie Bupati Kaimana saat membuka agenda Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-III pada Minggu (28/05/2023) di Kaimana.

Uniknya, meski bukan berlatar belakang sebagai orang yang lahir dari Muhamadiyah, namun sosok berdarah tionghoa ini sangat mengapresiasi spirit dan semangat gerakan Muahamidiyah di wilayah Papua Barat, secara khusus di Kota 1001 senja Kaimana.

Spirit itu, seraya menggambarkan kesamaan dari sosok orang nomor satu di Kaimana itu, dalam membangun Kaiamana lebih baik kedepan.

“Spirit kelahiran Muhamadiyah harus menjadi pedoman pagi semua orang Muhammadiyah di Kaimana, sebab kelahirannya sarat akan nilai kebangsaan,”Ucap Freddy Thie.

Menurutnya, meski visi kebangsaan yang dimiliki oleh Muhammadiya sejalan dengan visi daerah dimasa kepemimpinannya saat ini.

“Meski saya ini bukan orang Muhammadiyah, tapi sekilas saya membaca sejarah Muhammadiyah itu sama dengan pandangan saya melihat orientasi gerakan pembaharuan yang bersifah berkelanjutan,”Sambung Kaibus sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Musda harus menjadi ruang untuk mewujudkan visi kebangsaan dengan lahirnya rekomendasi dan proyeksi baik untuk kepentingan organisasi serta kemajuan daerah.

“Muhammadiyah harus menjaga eksistensinya sebagaimana tema yang diangkat hari ini yakni Memajukan Kaimana Mencerahkan Semesta. Rekomendasi maupun proyeksi nanti harus punya sumbangsih nyata bagi organisasi maupun bagi Kaimana kedepannya,”Lanjut Bupati yang merupakan politisi demokrat ini.

Diakhir sambutanya, Bupati Kaimana ini mengutip pesan dari pendiri Muhammadiyah sebagai refleksi dalam pelaksanaan Musda Muhammadiyah & Aisyiyah ke-III.

“Sebelumnya saya minta izin untuk mengutip pesan dari K.H. Ahmad Dahlan, hidup-hidupilah Muhammadiyah jangan mencari hidup di Muhammadiyah. Ini artinya pesan untuk kita selalu iklas melakukan kerja-kerja bagi kemajuan bangsa. Semoga bisa jadi refleksi teman-teman semua di Musdah ke-III ini,”Tutupnya. [JO/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *