Aspirasi RakyatBudayaDaerahGarda FakfakGarda KaimanaGarda Papua BaratHeadline newsRegionalSudut Pandang

Dua Bupati di Wilayah Adat Bomberay Papua Barat Minta Perhatian Peningkatan Layanan Transportasi

KAIMANA, gardapapua.com — Masih berdampak atas susahnya layanan transportasi yang menghubungkan antara daerah – daerah diwilayah kabupaten yang berada di tanah adat bomberay, propinsi papua barat, menjadi perhatian penting dua sosok pimpinan daerah yakni Bupati Fak-fak dan Bupati Teluk Wondama.

Terkait itu mereka berharap, hal ini menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Demikian keterangan ini disampaikan oleh Bupati Fakfak Untung Tamsil, S.Sos.,M.Si, dan Bupati Teluk Wondama, Ir. Hendrik S. Mambor, MM, saat melakukan tatap muka para bupati dan tokoh masyarakat serta tokoh adat se-wilayah adat bomberay, dalam kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia, bertempat diruang meeting room, Kaimana Beach Hotel, Pada Kamis lalu (1/12/2022).

Untung Tamsil, selaku Bupati Fak-fak dalam kesempatan itu menyebutkan, bahwa sulitnya akses transportasi baik udara maupun laut yang dihadapi pihaknya yakni dari dan ke kaimana, atau ke beberapa wilayah lainnya belum dapat terlayani dengan baik.

Sehingga tak jarang, membuat dirinya harus menggunakan speed boat, hingga bermalam di kampung – kampung perbatasan agar bisa mencari alternatif moda transportasi lainnya.

Sehingga dirinya sangat berharap agar kesulitan transportasi yang dialami yang menghubungkan daerah di wilayah bomberay raya perlu di perhatikan serius.

“Izin bapak wapres untuk ke kaimana bertemu dengan bapak wapres RI dan Bapak Wamen terpaksa saya bersama bapak Kajari dan bapak Asisten, kami harus menggunakan speedboat dan menginap semalam di Kampung yang berbatasan dengan kaimana, kami kesulitasn untuk mendapatkan transportasi udara,”Ujar Bupati Fak-fak Untung Tamsil, di Kaimana beck hotel, saat beramah tama dengan Wapres dan Wamen RI.

Senada Bupati Teluk Wondama, Hendrik S. Mambor juga menambahkan, bahwa sulitnya layanan transportasi yang dirasakan pihaknya, terpaksa harus menyewa pesawat cargo dengan biaya yang mahal untuk datang ke kaimana dalam rangka menghadiri pertemuan dengan wakil presiden Ma’ruf Amin dan Wakil Menteri Dalam Negeri, Wempi Wetipo.

“Saya tadi pagi Ijin bapak Wapres RI dan Bapak Wamendagri, saya juga pagi tadi baru tiba dari wondama dengan pesawat Kargo yang harus kami charter. karena kami sendiri dari teluk wondama kesulitan mendapatkan transportasi, untuk ke kabupaten Nabire aksesnya sudah terbuka, hanya untuk menghungkan wilayah adat bomberay dari wondama ke bintuni dan fak-fak, serta kaimana belum bisa dilalui dengan lancar. Sehingga kalau layanan moda transportasi udara belum lancar, kami harap akses darat bisa selesai dan rampung segera, agar kami bisa mengunakan transportasi darat sejenis mobil agar dapat tiba secepatnya kalau ada pertemuan – pertemuan penting seperti ini diwilayah adat bomberay,” Ujar Bupati Teluk Wondama.

Sehingga dirinya juga mengharapkan adanya sebuah akses darat yang dapat dibuka yang menghubungkan antara daerah di wilayah adat bomberay.

Menjawab hal dimaksud, Wamendagri Jhon Wempi Wetipo mengatakan, bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kurang lebih ada sekitar Rp.600 miliar, kucuran anggaran dari APBN telah dialokasi untuk pembangunan akses jalan darat lintas provinsi yakni menguhubungkan Provinsi Papua Barat ke Provinsi Papua.

Sementara untuk konektivitas antara kabupaten, yakni Teluk wondama, Bintuni, Fak-fak, serta Kaimana akan disampaikan ke Mendagri sebagaimana arahan dari Wapres RI Ma’ruf amin. Hal itu diharapkan dapat menjadi perhatian nantinya, sehingga masyarakat tidak lagi harus menggunakan kapal laut ataupan mengunakan transportasi udara yang biayanya cukup mahal.

“Terkait dengan Akses jalan yang disampaikan, saya kurang lebih dua tahun delapan bulan sebagai Wamen PUPR telah meninjau beberapa ruas yang sudah tersambung dari Papua Barat dan Papua. Sementara itu, yang telah dalam proses dari Kementrian PUPR telah menganggarkan Anggaran kurang lebih Rp. 600 M, terkait peningkatan jalan, dan membangun konekvitas dari windesy ke nabire Sementara dalam proses lelang. Yang diharapkan pada tahun anggaran 2023 kualitasnya lebih baik,”Ungkap Wamen

“Dan kami juga berharap konektivitas jalan dari Bintuni ke Fak-Fak, serta Kaimana dan Teluk Wondama bisa saling terhubung. Sehingga masyarakat tidak lagi mengharapkan dan menggunakan Kapal aau lewat Udara. Nah, apa yang disampaikan ini akan saya sampaikan Ke Menteri Dalam Negeri sesuai Dengan Arahan Bapak Wapres, “Ujar Wamen RI menambahkan pada kesempatan itu. [JO/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *