Rasa Patriotisme di Hari Kesaktian Pancasila, CPP Harapkan Kadernya Dilirik Negara Bangun Tanah Papua
JAKARTA, gardapapua.com — Banyak cara untuk meresapi makna hari kesaktian pancasila. Hari kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 oktober memiliki makna yang luhur untuk meningkatkan rasa patriotisme dan nasionalisme serta mengembalikan dasar negara, yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Terkait itu, kelompok Cendekiawan Perempuan Papua (CPP) yang diketuai oleh sosok insos byak, dr. Rosaline Irene Rumaseuw, M.Kes, juga mempunyai banyak harapan dan pandangannya dalam memaknai hari nasional tersebut, tentu dengan mengedepankan rasa patriotisme membangun indonesia dari Tanah Papua, dalam rangka untuk kejayaan dan kemakmuran tanah air, Indonesia.
Sisi lainnya, menurut Rumaseuw di era emansipasi, perempuan bisa menjadi aktor strategis di dalam mewujudkan nilai -nilai pembangunan. Tidak hanya terlibat pada pembangunan di desa atau ditingkat kampung, namun juga pembangunan secara nasional yang dapat mengubah kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera.
Mencapai hal tersebut, Ketua Umum CPP dr. Rosaline Irene Rumaseuw,M.Kes, mengharapkan Pemerintah pusat perlu memberikan kekhususan terkait pengangkatan para penjabat (Pj) sementara baik Gubernur, Bupati dan Walikota pada tiga daerah otonom baru (DOB) di Papua yaitu Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan.
Menurut Rosaline, bahwa dengan adanya kekhususan dalam pengangkatan penjabat dengan semangat patriotisme ini, maka negara turut memberikan akses yang baik agar semua anak – anak papua termasuk perempuan papua yang kini menduduki jabatan – jabatan pada lingkup pejabat pimpinan tinggi pratama atau Eselon II.
Itu lantaran jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Orang Asli Papua (OAP) yang kini menduduki jabatan pimpinan tinggi madya sangat terbatas.
Sebagaimana diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemekaran wilayah di tanah Papua merupakan salah satu upaya untuk menciptakan pemerataan pembangunan, dan dasar hukum pembentukan ketiga provinsi tersebut telah dituangkan dalam Undang-Undang (UU) 14/2022, UU 15/2022, dan UU 16/2022, dan diteken Jokowi pada 25 Juli 2022, lalu, maka sudah tentu negara memberikan kepercayaan penuh kepada kader – kader para penjabat putra – putri asli Papua untuk membangun Tanah Papua.
Selain itu, dengan adanya tiga daerah otonomi baru, yakni Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, dan Provinsi Papua Pegunungan, diharapkan akan mempermudah jangkauan pelayanan di tanah Papua yang luas.
“Sebagai Ketua Umum CPP dan dalam rangka peringatan 1 oktober 2022 yakni hari kesaktian pancasila, dan dengan adanya pemekaran – pemekaran yang terjadi di beberapa provinsi di tanah papua, maka selaku ketua umum CPP mengharapkan kandidat dan anggota – anggota saya diharapkan bisa ditilik untuk menjadi salah satu kader Penjabat (Pj) sementara di daerah – daerah tingkat kabupaten / kota atau bahkan provinsi dalam rangka memenuhi jumlah pemerataan kebutuhan para penjabat (Pj) sementara dalam rangka menyiapkan jalannya roda pemerintahan di daerah tanah papua,”Ucap Ketua Umum CPP, dr. Rosaline Rumaseuw, M.Kes, saat diwawancarai gardapapua.com, pada Minggu (25/9/2022).
Tentu dalam rangka pemerataan pembangunan di tanah Papua, CPP siap mendukung dan memudahkan jangkauan pelayanan negara dengan terlibat langsung dalam menjalankan roda pemerintahan daerah-daerah otonomi baru.
Seperti diketahui bahwa tiga wilayah ini dibagi menjadi Provinsi Papua Selatan (Anim Ha), dengan Ibukota Merauke. Provinsi Papua Tengah (Meepago), dengan Ibukota Nabire. dan Pegunungan Tengah (Lapago) dengan Ibukota Jaya Wijaya /Wamena.
Melihat itu dan dalam skema membangun tanah papua secara utuh, Rosaline Rumaseuw berharap, salah satu kader CPP diharapkannya bisa menjadi pengayom didaerahnya dapat diterima dan disetujui oleh negara dalam hal ini Pemerintah Pusat.
Dimana kader yang dimaksud adalah perempuan asli papua berdarah biak dan tolikara, Dr. Margaretha Rumbekwan, S.Sos, M.Si.
Sosok Dr. Margaretha Rumbekwan diketahui juga merupakan wanita kelahiran wamena 9 mei 1966, adalah Penerima Satya Lancana Karya Satya XX Tahun 2016, dan Satya Lencana Karya Satya XXX Tahun 2020, dengan jabatan yang diembannya adalah Kepala Lembaga Riset dan Pengkajian Strategis Pemerintahan IPDN.
Bahkan dirinya pernah menjabat beberapa struktur jabatan strategis. Diantaranya, merupakan Direktur Program Profesi Kepamongprajaan IPDN, tahun 2015 – 2021, Kepala Sub. Bidang Pemberdayaan Masyarakat pada Bidang Mitigasi Daerah Rawan Bencana pada Asisten Deputi Urusan Daerah Rawan Bencana Deputi Bidang Pengembangan Daerah Khusus Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, tahun 2007 – 2009, kemudian Kepala Sub. Bagian Informasi dan Perpustakaan pada Bagian Humas dan Protokol Biro Umum Sekretariat Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia, tahun 2002 – 2005, serta beberapa jabatan strategis lainnya.
Secara kultur dan tatanan kehidupan budaya, sebagai anak adat daerah Lapago, Perempuan asli papua, Dr. Margaretha Rumbekwan, S.Sos,M.Si, sudah sepantasnya diperjuangkan dan mendapatkan perhatian negara, untuk juga dapat diterima masuk sebagai salah satu Penjabat (Pj) pada daerah – daerah DOB Papua, terlebih dirinya merupakan sosok perempuan hebat papua yang menitih karirnya dalam dunia birokrasi secara bertahap dan telah mumpuni dalam segi kepangkatannya.
“Dr. Margaretha Rumbekwan ini Putri asli papua, berdarah biak dari bapaknya dan mamanya seorang berdarah tolikara. Saya sebagai ketua umum CPP nilai cocok secara sosial dan budaya, serta pengalamannya dalam birokrasi saya rasa kiranya menjadi pertimbangan negara. beliau ini salah satu ASN dengan golongan atau eselon II di tingkat pusat, diharapkan posisi sebagai perempuan papua juga bisa mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat da diberikan kesempatan membangun di daerahnya sesuai kultur dan budayanya,”Ungkap Rumaseuw
Tentu hal ini juga dalam rangka membantu negara menyukseskan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya dalam menikmati pemekaran dan hadirnya negara ditengah – tengah Masyarakat.
“Ini Harapan kami, dan kami dari unsur perempuan serta selaku Ketua Umum Cendekiawan Perempuan Papua (CPP) mengharapkan negara melirik ibu margaretha sebagai bentuk usulan dan harapan dari kami kepada negara,”Paparnya. [Ian/Red]