DaerahGarda NusantaraGarda Papua BaratGarda Teluk BintuniLingkungan dan HAMUncategorized

Budidaya Serai Wangi di Kabupaten Teluk Bintuni Mulai Tumbuh, Ini Harapannya !

BINTUNI, gardapapua.com — Tingkatkan nilai perekonomian pekebun, para petani di Kabupaten Teluk Bintuni mulai konsentrasi untuk melakukan pengembangan komoditas maupun agribisnis tanaman di bidang pertanian Serai Wangi.

Demikian hal ini diungkapkan oleh Agustinus Asmorom, SE, selaku penggagas komunitas petani serai wangi di wilayah kabupaten teluk bintuni, kala dijumpai gardapapua.com, pada Jumat (23/9/2022), disalah satu lahan percontohan yang terletak di Wilayah SP3 Bumi Saniari, Kec. Manimeri, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.

Menurut Agus (sapaan akrabnya,red) mengatakan, bahwa tak dapat dipungkiri untuk hasil olahan komoditas perkebunan serai wangi, sudah mulai digemari saat ini. Hal itu dengan telah terbentuknya Komunitas Aroma Tani Mandiri (ATM) Serai Wangi di Kabupaten Teluk Bintuni.

Sebab manfaat minyak serai wangi sangat beragam antara lain sebagai bahan baku industri sabun, parfum, kosmetik, antiseptik, aromaterapi, dan sebagai bahan aktif pestisida nabati. Adapun saat ini perusahaan besar banyak menggunakan minyak serai wangi sebagai bahan baku industri rumah tangga seperti sabun atau produk lain.

“Perlu diketahui bahwa sejak kami bergerak kini Anggota atau jumlah petani yang tergabung dalam komunitas pekebun serai wangi ini ada 72 orang atau anggota yang mana tergabung dalam 12 kelompok tani dan masing – masing kelompok ada yang beranggotakan 6 orang dan juga ada yang 5 orang anggota dalam satu kelompok. Dalam penyebarannya ada di distrik manimeri dan distrik tembuni. Dimana semua itu sudah kami lakukan pembagian bibit serai wangi ke masing – masing kelompok tadi dengan tujuan agar komuditas pengembangan penanaman dan pengelolaan tanaman serai wangi bisa terus ditingkatkan,”Ucap Agustinus Asmorom.

Dibeberkan, bahwa kehadiran mereka kini tengah dalam tahap pengembangan lahan dan tanaman, yang kemudian agar dalam masa panennya diharapkan nanti bisa memenuhi jumlah kebutuhan atau permintaan dipasaran. Dengan Motto : ‘Sewangi Berdaya Emas Bintuni’, pihaknya meyakini bahwa budidaya serai wangi adalah emas yang tersembunyi dibidang pertanian.

“Pada tahun 2022 awal kami sudah mulai mencoba lakukan budidaya tanaman serei wangi ini dan lahan yang sudah kami garap untuk budidaya tanaman ini kurang lebih satu hektar sebagai percontohan, dan kini sudah memasuki tahap pengembangan. Meski terkendala dengan persoalan penyediaan bibit, karena bibit yang pertama kali kami tanam ini kami terpaksa harus pesan dari Babondung di Balai Penelitian Obat Tanaman dan Rempah (Balitro Bandung,red) itupun kami juga sesuaikan dengan kemampuan keuangan yang kami miliki,”Ungkapnya

Agus lalu menyebutkan, bahwa pihaknya kini tergabung Papua Muda Inspiratif (PMI) Kabupaten Teluk Bintuni, yang mana Pembina PMI adalah Billy Mambrasar selaku Staf Presiden RI.

Dimana dalam waktu dekat, direncanakan akan ada jadwal pengecekan lahan potensial pertanian di Kabupaten Teluk Bintuni, oleh Pembina PMI didampingi Bapak Kepala Deputi IV BIN. Bidang Ekonomi di Kabupaten Teluk Bintuni, terkait melihat potensi sumber daya, serta bagaimana mendorong masyarakat memanfaatkan lahan – lahan tidur untuk menanam atau berkebun dengan jenis tanaman yang menjanjikan nilai ekonomisnya.

“Jadi agenda kunjungan pembina PMI direncanakan pada hari minggu 25 September 2022 yaitu pertemuannya juga bersama Deputi BIN bidang ekonomi di kampung bumi saniari distrik manimeri teluk bintuni. Adapun tujuan dari kegiatan ini melalui kehadiran pembina PMI dan Deputi BIN bidang ekonomi yaitu salah satunya bertemu langsung dengan masyarakat tani melinial di kampung ini secara umum di teluk bintuni agar bersama bisa menggerakkan potensi – potensi sumberdaya alam ada disekitar kita dalam rangka peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat lokal di sini,”Harap Agus.

Sisi lainnya agar ketika jumlah lahan yang disiapkan akan cukup dan mampu memenuhi kebutuhan pasar, maka diharapkan pula dengan jumlah minyak yang diproduksi mendapatkan lirikan dari sisi ekonomis pasar.

‘Sehingga kami berharap kedepan peran serta pemerintah daerah bahkan provinsi dan juga pusat untuk mendukung penuh program ini dalam menyediakan alat pendukung seperti alat penyulingan dengan kapasitas yang besar, kemudian bibit unggulan, penyediaan lahan untuk membantu petani serai wangi di teluk bintuni secara khusus komunitas ini dapat dimanfaatkan dengan baik,”Cetusnya

Sembari menambahkan, dengan agenda kunjungan peninjauan tersebut juga bisa melakukan pengawalan dan monitoring pengembangan komoditas perkebunan, salah satunya komoditas serai wangi di kabupaten teluk bintuni sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam hal pengentasan kemiskinan melalui pengelolaan potensi lokal dimaksudkan melalui program pelatihan pengolahan serai wangi dapat terus meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu hasil secara optimal dan berkesinambungan. [RF/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *