DaerahGarda ManokwariSudut PandangUncategorized

Peternak OAP, Dilatih Membuat Fermentasi Pakan Ternak Secara Swadaya

MANOKWARI, gardapapua.com — Meningkatkan perekonomian masyarakat sesama Orang Asli Papua (OAP) khususnya dalam tata pengelolaan ternak hewan Babi, Kelompok Mandiri Orang Asli Papua (OAP) “Flamboyan Terpadu” Manokwari – Papua Barat, (31/12/2019), melakukan Pelatihan cara mengelola Pakan Ternak Fermentasi, bertempat di Amban – Wedema, Kelurahan Amban, Distrik Manokwari Barat.

Fredik Rumbiak, selaku Pembina Kelompok Mandiri OAP Flamboyan Terpadu, mengatakan, bahwa sejak hadir pada tahun 2016 akhir, Kelompok Mandiri Orang Asli Papua (OAP) “Flamboyan Terpadu” Manokwari, telah fokus melatih masyarakat asli Papua untuk terampil mengelola bisnis dari alam hingga sekarang telah melahirkan sekitar 8 jenis usaha.

” Kami ini sejak hadir sudah ada binaan yang kami lahirkan rata – rata masyarakat dari Kelurahan Amban – Aipiri pantai. Berdiri secara swadaya, kelompok Flamboyan Terpadu kami ini sementara memiliki jumlah 12 anggota,” Ujar Fredik Rumbiak.

Lebih jauh dijelaskan, bahwa pakan fermentasi yang dibuatnya hanya bermodalkan Rp. 70 – 100 ribu rupiah, untuk membeli bahan seperti Dedak, Ampas Tahu, Suplemen Organik Cair khusus Ternak, Air bersih dan Garam, sementara Kulit pisang, atau Sisa sayuran, pihaknya kerap menyasar kebun milik warga setempat atau meminta di pedagang sayur di pasaran.

” Kualitas dari Pakan ini sangat baik untuk kualitas daging bagi ternak khususnya ternak Babi. Selain itu Pakan ini tidak menimbulkan polusi atau bau kandang pada ternak berkurang. Kelompok Flamboyan Terpadu mulai dengan jumlah ternak 21 ekor babi, dan memang masih melakukan pemberdayaan kepada kelompok masyarakat secara swadaya,”Ujar Fredik Rumbiak, selaku Pembina Kelompok Mandiri OAP Flamboyan Terpadu

Hadirnya Kelompok ini, menurut Fredik, adalah tujuan untuk mau membina masyarakat khususnya OAP yang mau mandiri dalam meningkatkan ekonomi keluarga secara swadaya.

” Harapannya agar melalui para binaan yang sudah dilatih oleh kelompok flamboyan terpadu, diharapkan dapat di perhatikan oleh pemerintah, untuk di lakukan pembinaan secara berkelanjutan. Seperti halnya membantu Suplemen Organik Cair, Drum plastik untuk menaruh bahan – bahan pakan yang telah dicampurkan untuk proses fermentasi,”Harapnya

Menanamkan prinsip kerja Modal minim Rp. 70 ribu – 100 ribu, dan capek sehari, diakuinya bahwa pakan fermentasi ternak yang dibuat kelompoknya mampu untuk memberi makan ternak satu bulan, dengan jumlah ternak 3 – 7 ekor babi ternak/kandang.

” Jadi saya mau ajak dan pesan saudara – saudara kita sesama papua, zaman sudah canggih dan tidak seterusnya kita masak lagi manual makanan Babi, tapi melalui proses fermentasi pakan yang dibuat ini, sudah sangat ampuh membantu meminamilisir tenaga kita membuat makanan Babi, dan juga daging Babi kita akan beda dengan Babi peliharaan lain. Karena sarat daging, dan minim lemak Babi, inilah segi keuntungannya, sehingga harga jual daging Babi ternak kita bisa sangat baik dipasaran,”Tukasnya [Ian/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *