Putra Daerah dari 21 Suku di Pedalaman Papua Barat Selangkah Lagi Jadi Tentara
MANOKWARI, gardapapua.com — “Kita membuka pendaftaran itu seperti yang sekarang, kalau bisa kita yang rekrut langsung. Nanti mungkin kita evaluasi lagi, mana kategori daerah-daerah pedalaman, kemudian diambil, terus kita seleksi,” ujar Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau.
Pernyataan yang ditujukan kepada para anggota para anggota panitia seleksi tersebut, disampaikan Pangdam XVIII/Kasuari selaku ketua, usai melakukan pengecekan dan penilaian langsung terhadap 44 orang Putra Daerah Asli Papua dalam Sidang Pemilihan Calon Bintara (Caba) Prajurit Karier (PK) Pedalaman TNI AD Tahun Anggaran (TA) 2019, Sub Panitia Pusat (Sub Panpus) Kodam XIII/Kasuari, Senin (26/8/2019) di Aula Markas Kodam (Makodam), Manokwari, Papua Barat.
Para calon prajurit TNI AD itu berasal dari
beberapa wilayah kabupaten di Provinsi Papua Barat, yang merupakan wilayah teritorial Kodam XVIII/Kasuari, yakni 18 pemuda pedalaman dari Kabupaten Manokwari (Bintuni, Pegaf, Saokorem, Tambraw, Wondama, dan Warmare); 16 orang dari Kabupaten Sorong (Inanwatan, Kokoda, Raja Ampat, dan Tambraw); 6 orang dari Kabupaten Kaimana (Yamor dan Teluk Etna); dan 4 orang putra daerah dari pedalaman di Kabupaten Fakfak (Karas dan W
Lebih lanjut dikatakan Pangdam hasil evaluasi yang dilakukan Kodam XVIII/Kasuari nantinya, akan lebih tepat lagi dalam menjaring putra-putra daerah asli Papua yang ingin menjadi Prajurit TNI AD, yang benar-benar berasal dari pedalaman Papua Barat.
Menurut Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, putra daerah dari pedalaman Papua Barat yang akan dicari, diseleksi, dan dijadikan Prajurit TNI AD berlevel kepangkatan Bintara yang menyandang pangkat Sersan sebagaimana seleksi Caba PK Pedalaman TNI AD 2019 ini, harus benar-benar orang dari pedalaman, dengan segala kekurangan, kesulitan, dan keterbatasannya
“Pedalaman berarti harus mencari orang pedalaman. Kalau orang pedalaman itu, semuanya kurang dan dengan segala keterbatasan itu maksudnya orang yang betul-betul pedalaman dari tempat domilisinya itu sulit,” kata Pangdam.
“Jadi daerah pedalaman itu daerah-daerah terpencil, termasuk pulau-pulau terluar, dari segi sekolah susah dan segala macamnya susah,” sambungnya.
Para calon peserta Caba PK Pedalaman tersebut berasal dari berbagai suku di Provinsi Papua Barat, yakni dari Suku Arfak, Betew, Biak, Imeko, Kafdarun, Kamoro, Karas, Karon, Kuri, Matbat, Maya, Meire, May, Moskona, Mpur, Napiti, Raja Ampat, Sebyar, Umkui, Werba, dan Wondama.
Dari 44 pemuda calon peserta Caba PK Pedalaman TA. 2019 ini, 34 orang berijazah SMA dan 10 tamatan SMK. Calon peserta yang lolos seleksi akan diumumkan pada 27 Agustus 2019 mendatang.
Sidang Pemilihan Caba PK Pedalaman TNI AD TA. 2019, Sub Panpus Kodam XIII/Kasuari, dihadiri Kasdam XVIII/Kasuari Brigjen TNI Dedi Sambowo, Kepala Tim (Katim) Psikologi dari Direktorat Psikologi Angkatan Darat (Ditpsiad) Kolonel Caj Ardi Sutopo, Katim Pengawasan Kolonel Inf Pribadi Jatmiko, Asintel Kasdam XVIII/Kasuari Kolonel Inf Wahyu Handoyo, Aspers Kolonel Inf Dec Jerry Simanungkalit, Kepala Ajudan Jenderal Kodam (Kaajendam), Kepala Jasmani Kodam (Kajasdam), dan Kepala Kesehatan Kodam (Kakesdam) XVIII/Kasuari. [Rls/Red]