NasionalRegional

Pesparani Tingkat Provinsi Akan Digelar Tahun 2019, Ini Harapan Ketua LP3KD Papua Barat

MANOKWARI,  gardapapua.com — Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Daerah (LP3KD) Papua Barat Roberth KR Hammar mengatakan, bahwa dimajukannya pelaksanaan Pesta paduan suara gerejani (pesparani) II ke tahun 2020, sangat diharapkan dukungan peran semua pihak khususnya di Papua Barat, Kabupaten Manokwari dapat segera menyusun rangkaian tahapan pelantikan pengurus LP3KD Manokwari.

Sebab Pesta Paduan Suara Gerejani (pesparani) tingkat Provinsi sebagai ajang seleksi ke tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Tahun 2020 itu, diharapkan menjadi ajang peningkatan Tim Pesparani kontingen Papua Barat semakin berbenah dan memantapkan strategi pembinaan dan persiapan tim.

” Kegiatan Pesparani Nasional tiga tahunan tersebut, diputuskan pada Rakernas di Ambon 2018 bertepatan dengan pelaksanaan Pesparani Nasional 1. Seyogyanya Pesparani Nasional dilalsanakan pada Tahun 2021, namun pada tahun 2021 bersamaan dengan pelaksanaan Pesparawi Nasional di Yogya, Guna efisiensi pembiayaan yang dibantu Pemerintah Provinsi, maka untuk Pesparani II dimajukan ke tahun 2020 sehingga penting untuk adanya tahapan persiapan, “Ucap Ketua Umum LP3KD Papua Barat, Roberth KR Hammar, Minggu (27/1/2019).

Rapat Kerja Penyusunan Program 2019 akhir Desember 2018 lalu.

Hal ini sebelumnya terang Robert, telah di bahas dalam Rapat Kerja Penyusunan Program 2019 akhir Desember 2018 lalu. Dimana saat itu, (LP3KD) Papua Barat berharap Manokwari bisa jadi tuan rumah Pesparani ke II tingkat Papua Barat tahun 2019.

“Hanya saja, hal tersebut terkendala karena belum dilantiknya pengurus LP3KD Manokwari, sehingga belum terjadi komunikasi sebagai tuan rumah,”Bebernya

Sehinhga Konsekwensinya pada tingkat Provinsi harus mengadakan seleksi pada tahun 2019 ini, dalam rangka menuju Pesparani Nasional di Kupang 2020 tersebut.

” Mata lomba dalam ajang tingkat provinsi tersebut berjumlah 13, lebih banyak dari pelaksanaan di Ambon yakni 12 mata lomba, sehingga diperlukan persiapan matang, “Harapnya

Penambahan tersebut, yakni pada mata lomba Paduan Suara Etnik. Ketua Umum LP3KD PB Roberth KR Hammar turut menjelaskan, bahwa informasi adanya hambatan pelaksanaan tingkat provinsi ini adalah ketersediaan anggaran, sementara anggaran tingkat pemda Kab/kota sudah ditetapkan sementara tuan rumah belum dipastikan.

” Mudah-mudahan hambatan tersebut ada solusi terbaiknya. Agenda tingkat
Provinsi ini akan dilaksanakan pada bulan juni 2019 mendatang. Selain itu, Kabupaten/kota yang pengurus LP3KD belum dilantik tidak diperkenankan mengikuti kompetensi pesparani tersebut, “Tandasnya. [ian]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *