Ini Faktor Penghambat Pendistribusian Beras Bulog Di Sejumlah Daerah Versi Perum Bulog Manokwari
MANOKWARI, gardapapua.com — Perum Bulog Cabang Manokwari, Papua Barat Kepala Sub Divre Perum Bulog Manokwari, Rahmat Hidayah kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (7/12/2018) mengatakan, sejumlah faktor yang kerap menghambat pendistribusian beras Bulog ke sejumlah daerah di wilayah Kabupaten / Kota di Papua Barat merupakan faktor yang sudah tak lazim lagi.
” Kenapa bisa terlambat dikarenakan lintas sektoral yang berbeda kewenangan, ini jiga karena ego juga, selain itu faktor kondisi geografis medan yang kerap mempengaruhi jalur pendistribusian beras, salah satunya merupakan pendistribusian di daerah Kabupaten Teluk Bintuni,”Ujar Ka Subdivre Bulog Manokwari Rahmat Hidayah.
Dia pun membeberkan, meski Wilayah Papua Barat kategori rawan dan sulitnya hanya di beberapa tempat. Seperti Fak – Fak dan Kaimana untuk wilayah perairan laut, sedangkan wilayah kategori pegunungan atau lintas darat adalah daerah Kabupaten Teluk Bintuni dan Pegunungan Arfak (Pegaf,red), namun dirinya tetap berupaya semaksimal mungkin rutin melakukan jadwal pendistribusian secara berkala.
” Untuk Kategori pendistribusian beras, di papua barat memang tidak begitu rumit, kecuali wilayah laut pesisir yakni Fakfak dan Kaimana dikarenakan posisi Jalur Laut dan memang sering memperhatikan benar cuaca dan gelombang laut, “Jelasnya
Hal ini berbeda dengan sisi wilayah pendistribusian Beras di pegunungan Papua Seperti Nabire, Puncak Jaya, dan beberapa daerah lainnya.
” Kita mau salurkan beras di sana, segala keadaan sangat di hadapi. Namun apapun itu, sudah memang merupakan tanggung jawab kami menyalurkan beras ke setiap wiilayah kabupaten, sehingga geografis daerah yang ada di Papua Barat Kami Sub Divre Bulog komitmen tetap tekad menyalurkan jatah beras dengan baik dan tepat waktu, “Cetusnya.
Dia juga membeberkan, hingga per oktober 2018 jumlah beras telah didistribusikan merata ke setiap daerah yang masuk wilayah pendistribusian beras bulog Sub Divre Manokwari. Antara lain, disalurkan kepada daerah Kabupaten Manokwari, Teluk Bintuni, Pegaf, Kabupaten Fakfak dan Kaimana, serta Kabupaten Mansel.
Hidayah juga berharap, agar sinergitas lintas sektoral semua pihak dapat terus ditingkatkan, sehingga pada tahun 2019 mendatang tingkat pendistribusian beras jangan lagi mengalami keterlambatan.
” Harapan saya, seperti begini, alur kita bulog mau distribusikan beras itu, sudah tentu masuk uang dulu sesuai kuota kebutuhan daerah itu dan jumlah permintaan yang dibayar sesuai. Kebanyakan kendala pemda adalah transfer pembayaran, padahal itu adalah dasar untuk kita operasional dilapangan, sehingga harapan saya di tahun 2019 mendatang hal begini semestinya ada solusi terbaik, “Tandasnya. [ian]