DaerahGarda Papua BaratGarda Teluk BintuniHeadline newsKesehatanNasionalSudut Pandang

Gelar Sosialisasi dan Evaluasi Pelaksanaan PMT Balita Stunting dan Bumil KEK Tahun 2025, Ini Harapan Kadistrik Bintuni

TELUK BINTUNI, gardapapua.com – Dalam upaya menekan angka stunting di wilayah Distrik Bintuni, Kepala Distrik Bintuni, Moses Koropasi, bersama jajaran pemerintah kampung, terus bergerak mengkoordinir semua elemen di wilayahnya untuk membangun kolaborasi lintas sektor, terkait pemanfaatan Dana Desa (kampung) untuk program gizi dan sanitasi, dalam penanganan percepatan penurunan stunting, serta ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada tahun 2025.

Sebagaimana layanan kesehatan dan gizi tersedia bagi ibu hamil dan balita, wajib sejalan dengan program nasional percepatan penurunan stunting (Perpres 72/2021), juga visi dari Bupati Yohanis Manibuy dan Wakil Bupati Teluk Bintuni, Joko Lingara, terhadap konsep pembangunan lima tahun ke depan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, energik, religius, dan handal menuju Teluk Bintuni yang inovatif (SERASI).

Demikian salah satu wujud implementasi hal ini telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan evaluasi serta penyaluran dan penyerahan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi balita stunting serta ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada tahun 2025.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kampung Argosigemerai, Sp 5, Distrik Bintuni, pada senin (15/12/2025), dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan tenaga kesehatan dari Puskesmas, kader posyandu, kader PKK serta perangkat kampung setempat.

Pelaksanaan Program Makanan Tambahan (PMT) Balita Gizi Kurang dan Bumil dengan status Kekurangan Energi Kronis (KEK) bertujuan untuk meningkatkan status gizi pada kelompok sasaran, yaitu balita yang mengalami gizi kurang dan ibu hamil yang menderita KEK. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengendalian masalah gizi di tingkat lokal melalui pemberian intervensi gizi yang tepat.

Moses Koropasi dalam wawancaranya menuturkan, sangat mengapresiasi peran serta pemerintahan kampung yang sangat aktif mendukung peran pemerintah dalam implementasi program peningkatan status kesehatan dan gizi bagi ibu hamil dan balita di daerahnya.

Dimana dalam kesempatan itu, para peserta yang hadir mendapatkan penyuluhan mengenai pentingnya asupan gizi seimbang, pola makan sehat, serta pemantauan tumbuh kembang anak, melalui penyampaian materi dari narasumber tentang bagaimana Masyarakat memahami dengan baik tanda-tanda stunting dan upaya pencegahan melalui konsumsi makanan bergizi, serta pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin bagi ibu hamil.

“Dalam kegiatan sosialisasi dan evaluasi penanganan stunting dan bantuan PMT serta bantuan insentif bagi unsur kelompok yakni kader posyandu, para honorer / tenaga pendidik TK/Paud, pemuka Agama / tokoh Agama, kami dari pemerintah distrik mengapresiasi peran serta pemerintah kampung argosigemerai yang bergerak aktif bergerak melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan stunting melalui pendekatan terintegrasi,”Ucap Kadistrik Bintuni, Moses Koropasi.

“Kami sangat apresiasi kepada kepala kampung, sekam dan seluruh aparat kampung argosigemerai yang telah mampu memprogramkan atau menyusun Renja / RAB kegiatan ini melalui anggaran tahun 2025 dana desa,”Tambahnya

Kata Moses, hal ini merupakan contoh dan bukti peran aktif pemerintah kampung, hadir dan menjawab kebutuhan dasar Masyarakat soal pengendalian kebutuhan Gizi. Oleh sebabnya, kepada enam (6) kampung induk dan 14 kampung persiapan diwilayah Pemerintahan Distrik Bintuni, diharapkan dalam program berjalan di tahun – tahun mendatang, Pemerintah Kampung kiranya dapat bersinergi dan berkolaborasi mengimplementasikan kegiatan seperti ini salam rencana kerja (renja) kampung.

“Ini komitmen kita bersama sesuai visi – misi Bapak Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni (Yohanis Manibuy – Joko Lingara) terkait peningkatan kualitas hidup keluarga, termasuk pencegahan stunting, melalui pendampingan khusus pada calon pengantin, ibu hamil, dan balita oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) hingga ke tingkat kampung,”Jelas Kadistrik Koropasi.

Senada, Sekretaris Kampung Argosigemerai, SP 5, Teluk Bintuni, Ridwan Manilet,S.E, menuturkan, bahwasannya, pencegahan stunting memerlukan kerja sama semua pihak, baik pemerintah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat. Oleh sebab itu, melalui kegiatan sosialisasi dan evaluasi ini, diharapkan masyarakat kampung argosigemerai, sp5, semakin sadar akan pentingnya mencegah stunting sejak dini, guna mewujudkan generasi muda teluk bintuni yang sehat, cerdas, dan berdaya saing di masa depan sesuai visi pemerintah daerah dalam pemerintahan SERASI.

“Kami selaku aparatur ditingkat kampung, bersyukur dapat melaksanakan kegiatan program seperti ini. Melalui PMT dan penyaluran BLT, hingga pembagian stimulus atau dana insentif kepada Masyarakat, Tokoh Agama, Kader Posyandu dan tenaga honorer, kiranya bersama – sama kita bisa menjadi penyangga ujung tombak untuk penanganan stunting secara terintegrasi. Karena hal berkaitan kebutuhan Gizi, melibatkan peran semua pihak terkait,”Ujar Manilet.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Masyarakat dan diharapkan dapat menjadi langkah berkelanjutan dalam menurunkan angka stunting di Kampung Argosigemerai, Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni. [Ian/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *