Parjal Minta Warga Manokwari Jaga Kamtibmas Jelang Hari Integrasi 1 Mei 2024, Ini Harapan Mambieuw
MANOKWARI, gardapapua.com — Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Kesatria Parlemen Jalanan (Parjal) Papua Barat mengharapkan momentum Hari Integrasi 1 Mei 2024 tidak diperingati dengan cara – cara bermartabat sehingga tidak menggangu keamanan dan ketertibaan masyarakat.
Menurutnya, penggalian serta penghormatan terhadap nilai – nilai sejarah merupakan sesuai patut dihargai namun tidak dengan cara – cara yang dapat mengganggu kondisi Kamtibmas di Papua Barat.
“Kami menghargai, memberikan apresiasi kepada generasi yang masih tetap melihat dan menghargai Sejarah. Dan kami juga meminta kepada pemerintah yang masih tetap melihat sejarah merupakan bagian dari nilai – nilai kebangsaan, untuk mendewasakan warga negara,”Ucap Ronald Mambieuw saat diwawancarai, awak media pada Selasa (30/4/2024).
panglima Perlemen Jalanan Papua Barat ini menghimbau kepada masyarakat terlebih khusus kalangan pemuda dan mahasiswa di Papua Barat belajar dari sejarah guna merencanakan masa depan yang lebih baik.
“Saya himbau agar cara pandang kita terhadap sejarah tidak menciderai nilai sejarah namun dijadikan sebagai sebuah pelajaran untuk menata hari esok,”Ujarnya
Mambieuw lalu mengajak seluruh masyarakat di Papua Barat untuk menjaga Kamtibmas, tidak melakukan tindakan – tindakan yang dapat mengganggu kamtibmas yang dapat berdampak terhadap tugas dan profesi dari masyarakat lainnya.
“Pada hari integrasi 1 Mei besok, saya minta kepada semua warga negara terutama generasi Papua di Provinsi Papua Barat, tetap menjaga Kambtimas,”Katanya.
Mari kita lanjut Ronald saling menghargai tupoksi masing – masing, baik aktivitas pemuda mahasiswa, TNI, Polri, ASN, Swasta dan aktivis dalam kehidupan bermasyarakat agar kehidupan di hari – hari mendatang, jauh lebih baik dari masa – masa yang lalu,”Pungkasnya.
Diketahui, 1 Mei 1963 merupakan hari integrasi bergabungnya Papua kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi, Negara Kesatuan Republik Indonesia, walaupun demikian ada sebagian besar kalangan penduduk Papua mengganggap 1 Mei 1963 sebagai aneksasi Papua ke Indonesia. [TIM/RED]