BudayaDaerahGarda ManokwariGarda Papua BaratReligi

Pemda Manokwari dan MUI awali Safari Ramadhan di Masjid Jami’ Merdeka

MANOKWARI, gardapapua.com — Bupati Manokwari, Hermus Indou, S. IP., M.H, melaksanakan Safari Ramadhan 1445 Hijriah / 2024 M, perdana bersama MUI serta sejumlah tim safari ramadhan, NU, pimpinan daerah (PD) Muhammadiyah, perwakilan Ormas Islam.

Kegiatan safari Ramadhan perdana yang dilaksanakan bersama umat muslim di Masjid Jami’ Merdeka, Borarsi, Manokwari, Papua Barat, pada selasa (12/3/2024), bertujuan mempererat silaturahmi antara pemerintah majelis Islam Indonesia dan masyarakat khususnya umat muslim di Kabupaten Manokwari resmi dimulai oleh Pemkab dan MUI kabupaten Manokwari.

Masjid Jami’ merdeka sebagai masjid tertua dengan historis panjang, menjadi masjid pertama dalam Safari Ramadan 1445 H Oleh pemkab Manokwari.

Bupati Manokwari di kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa Safari Ramadhan menjadi program rutin yang di selenggarakan ini, karena Pemkab bersama MUI dan juga ormas Islam sangat mencintai umat Islam.

Dalam sambutanya, Bupati Hermus juga menyampaikan bahwa momentum bulan penuh berkah 1445 H/2024 ini, kiranya menjadi momentum pembinaan bagi masyarakat secara khusus umat muslim, serta dapat meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kepada Tuhan yang Maha Esa.

“Safari Ramadhan bertujuan melaksanakan pembinaan terhadap seluruh umat Islam. selain itu, memberikan penghormatan kepada segenap umat Islam sebagai komponen terbesar di negara Indonesia, yang telah berkontribusi dalam demokrasi dan juga berpartisipasi serta sumbangsih sumbangsih yang besar dalam perjuangan NKRI hingga saat ini,”Ucap Bupati Hermus.

Lebih lanjut, bahwa subtansi lain dari momentum safari Ramadhan ini juga, Pemkab Manokwari ingin memastikan terjalinnya peningkatan hubungan positif umat beragama dalam persaudaraan dan kebersamaan haruslah bisa terpupuk dan terjaga dengan baik.

Selain Masjid Jami’ Merdeka, diketahui tim safari Ramadhan akan mengunjungi sejumlah Masjid lainnya, dan menghadiri undangan paguyuban, pondok pesantren, dan lembaga pembinaan Masyarakat (Lapas). [AN/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *