DaerahGarda Teritorial

Korem 181/PVT, Laksanakan Pembinaan Antisipasi Balatkom dan Paham Radikal

SORONG, gardapapua.com — Bertempat di Aula Korem 181/PVT  Jl. Pramuka No 1 Kota Sorong, Prov Papua Barat, senin (2/12/2019), jajaran Korem 181/PVT melaksanakan kegiatan Pembinaan Antisipasi Balatkom dan Paham Radikal.

Ini dengan maksud agar jajaran Prajurit TNI AD Senantiasa waspada dan Mampu mengambil Langkah yang tepat dalam mengamankan dan menjaga keselamatan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala bentuk Ancaman Terutama Bangkitnya kembali Bahaya Laten Komunis dan Paham Radikal.

Sebagai narasumber Mayor Inf Puguh Pradono SH.(Kapenrem 181/PVT) Kapten Inf. Rahman M.S. (Pasi Binkomsos ) Di ikuti oleh 200 orang terdiri dari Prajurit, PNS, anggota Persit KCK.

Radikalisme adalah suatu ideologi (ide atau gagasan) dan paham yang ingin melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara kekerasan/ ekstrim.

Inti dari tindakan radikalisme adalah sikap dan tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan dalam mengusung perubahan yang diinginkan. Kelompok radikal umumnya menginginkan perubahan tersebut dalam tempo singkat dan secara drastis serta bertentangan dengan sistem sosial yang berlaku.

Radikalisme sering dikaitkan dengan terorisme karena kelompok radikal dapat melakukan cara apapun agar keinginannya tercapai, termasuk meneror pihak yang tidak sepaham dengan mereka. Walaupun banyak yang mengaitkan radikalisme dengan Agama tertentu, pada dasarnya radikalisme adalah masalah politik dan bukan ajaran Agama.

ciri-ciri radikalisme antara lain :
• Radikalisme adalah tanggapan pada kondisi yang sedang terjadi, tanggapan tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk evaluasi, penolakan, bahkan perlawanan dengan keras.

• Melakukan upaya penolakan secara terus-menerus dan menuntut perubahan drastis yang diinginkan terjadi.

• Orang-orang yang menganut paham radikalisme biasanya memiliki keyakinan yang kuat terhadap program yang ingin mereka jalankan.

• Penganut radikalisme tidak segan-segan menggunakan cara kekerasan dalam mewujudkan keinginan mereka.

• Penganut radikalisme memiliki anggapan bahwa semua pihak yang berbeda pandangan dengannya adalah bersalah.

“Tujuannya adalah terwujudnya tingkat kewaspadaan yang tinggi di kalangan Prajurit, PNS, Persit KCK sehingga tidak terhasut dan terpancing oleh tipu daya dan propaganda manis yang dilakukan oleh Komunisme yang berkembang di Indonesia,

Tujuan lainnya supaya diperoleh kesamaan langkah dan tindakan serta kewaspadaan dalam menyikapi Bahaya Laten Komunis dan Faham Radikal, diadakannya kegiatan itu juga bermaksud untuk memberikan penjelasan dan pemahaman kepada semua prajurit Satkowil dan Satnonkowil tentang berbagai hal yang terkait dengan bangkitnya kembali Komunisme semoga dapat dijadikan sebagai bekal dalam melaksanakan tugas Pembinaan Teritorial (BINTER) di lapangan serta menambah Ilmu Pengetahuan. [*/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *