Nobar Film Lafran, Purwanto : Jadi Inspirasi Generasi Muda Membangun Indonesia
MANOKWARI, gardapapua.com — Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korps Alumni HMI (KAHMI), Manokwari, Papua Barat, pada kamis (20/6/2024), secara serentak melaksanakan kegiatan nonton bareng (nobar) film sejarah perjuangan berdirinya organisasi mahasiswa Islam tertua di Indonesia, ‘Lafran’.
Nonton bareng Film Lafran, yang digelar terbatas untuk pengurus atau keluarga besar organisasi yang kental dikenal dengan warna Hijau – Hitam ini, berlangsung di Bioskop XXI, Hadi Mall, Manokwari, Papua Barat, sekitat pukul 16.45 wit – selesai.
Koordinator Presidium Majelis Daerah KAHMI Manokwari Purwanto, SH., M.Kn, yang dijumpai usai menonton film tersebut mengungkapkan, sangat mengapresiasi momentum nobar film Lafran ini secara serentak.
Kata Purwanto, momen ini diharapkan dapat menjadi ajang silaturahmi, konsolidasi dan pendidikan organisasi secara modern secara khusus edukasi bagi generasi muda melalui perfilman.
“Saya mengapresiasi kesempatan ini sebagai rangka kita keluarga besar Hijau – Hitam memperat kembali tali silaturahmi dan bagaimana mendodorong dan menggairahkan kembali semangat nasionalisme bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya Masyarakat, adil dan makmur yang diridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala,”Ungkap Koordinator Presidium Majelis Daerah KAHMI Manokwari Purwanto, SH., M.Kn, pada gardapapua.com.
Purwanto menjelaskan, dalam Film Lafran yang mengilhami pendirian HMI melalui gigihnya sosok Prof. Drs. Lafran Pane selaku sang pendiri, sudah sewajibnya ditiru dan dimplementasikan secara lebih matang untuk menjadi inspirasi bagi generasi muda terus mengembangkan potensi diri dalam mengisi kemerdekaan. Beberapa diantaranya melalui terlibat langsung dalam memberikan ide dan gagasannya di dalam membangun indonesia, secara khusus membangun Manokwari, Papua Barat.
“Saya mungkin lebih ke mengimbau agar para generasi muda meneladani semangat dan kegigihn Lafran Pane dalam berjuang. Kita ini keluarga besar HMI baik kader dan alumni merupakan organisasi yang independen dan fokus terhadap nilai keislaman dan keindonesiaan. Kita ini tersebar diberbagai lini institusi atau kelembagaan dinegara ini, yang mestinya bersama bisa bersatu padu mengawal semangat membangun indonesia lebih baik,”Imbuh Purwanto.
Hal itu di imbaunya, mengingat organisasi hijau – hitam itu, tengah menyusun berbagai program demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Program terimplementasikan dalam berbagai aktivitas dan badan otonom KAHMI.
Senada, Ketua Himpunan Pengusaha KAHMI, Papua Barat, Mugiono,S.Hut.,M.Ling, saat dimintai tanggapannya usai penayangan film Lafran mengungkapkan, bahwasannya dari sosok Lafran ini memberikan pesan moral syarat tentang nilai-nilai kebangsaan.
Ia menyebut, dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa harus mempunyai nilai – nilai spirit membangun dan terlibat memberikan kontribusi bagi terwujudnya pembangunan.
Mengingat komitmen HMI dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), kini tengah bersemangat mengawal visi – misi indonesia emas 2045, terutama mendorong transformasi ekonomi kebangsaan yang komprehensif. Tentunya melalui kolaborasi yang lebih erat dari semua pihak demi suksesnya percepatan pembangunan perekonomian bangsa.
“Saya berpandangan dan berharap bahwa kita HMI dan kader KAHMI agar bisa terlibat aktif berkontribusi dalam rangka indonesia emas 2045. Kita ini tersebar diberbagai lini, sehingga harus berperan mewujudkan itu. Eksistensi kita keluarga besar hijau – hitam ini sangat luas. Kader – kader kita banyak, jadi mestinya dapat diwujudkan. Mengingat kita ini tersebar, ada yang di legislatif, pemerintahan, pebisnis atau swasta, yang kemudian punya andil untuk mestinya wajib turut terlibat memberikan kontribusi nyata dalam mengawal indonesia emas itu,”Ucap Mugiono.
Sekedar diketahui, Prof. Drs. Lafran Pane dalam kisah film ini diperankan oleh aktor Dimas Anggara sebagai tokoh utama, mengisahkan perjuangan Lafran dalam mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada medio 1947 lalu.
HMI sendiri dalam pergerakannya merupakan organisasi yang bertujuan untuk mewadahi perjuangan mahasiswa Islam agar bisa bergerak secara independen, modern dan memiliki kepedulian terhadap umat dan bangsa.
Sekilas tentang Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI, disebutkan didirikan pada tanggal 5 Februari 1947, di Yogyakarta. HMI didirikan di Sekolah Tinggi Islam (STI) yang sekarang berubah menjadi Universitas Islam Indonesia (UII).
Sebagai organisasi mahasiswa tertua di Indonesia, HMI memegang peran kunci dalam sejarah pergerakan mahasiswa dan turut berkontribusi dalam perkembangan sosial-politik di Indonesia.
HMI muncul sebagai organisasi yang menggabungkan semangat Keislaman dan Keindonesiaan. Pada awal pembentukkannya, HMI memiliki tujuan: Mempertahankan dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia. Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam. [TIM/RED]