DaerahGarda KaimanaGarda Papua BaratGarda Teritorial

Libatkan Pihak Kemitraan Terkait, Korem 182/JO Gelar Latihan Tanggap Darurat Bencana Kaimana

KAIMANA, gardapapua.com — Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam di wilayah Kabupaten Kaimana, Komando Resor Militer (Korem) 182/JO menggelar kegiatan Latihan Posko I Penanggulangan Bencana Alam, yang secara resmi dibuka oleh Komandan Korem 182/JO, Kolonel Inf Irwan Budiana, S.E., M.M., M.Han, pada Senin (16/6/2025).

Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari Pemerintah Daerah, BPBD, Basarnas, relawan, TNI-Polri, hingga masyarakat. Latihan terpadu ini merupakan bagian dari strategi peningkatan kapasitas semua pemangku kepentingan, khususnya dalam memperkuat sistem komando dan pengendalian ketika terjadi situasi darurat bencana.

“Latihan ini bertujuan untuk menyusun rencana tanggap darurat, menguji kemampuan personel dalam merencanakan, menyiapkan, dan melaksanakan operasi penanggulangan bencana, terutama bencana banjir yang berpotensi terjadi di wilayah Kaimana,”Ucap Kolonel Irwan Budiana.

Lebih jauh, kegiatan ini juga diarahkan untuk memantapkan kemampuan Komandan Kodim 1804/Kaimana dan stafnya, agar mampu mengaplikasikan proses pengambilan keputusan militer dalam konteks operasi bantuan penanggulangan bencana sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI.

Kolonel Irwan menekankan pentingnya latihan ini sebagai sarana evaluasi dan penyempurnaan prosedur tetap (protap) penanggulangan bencana, khususnya terkait penanganan korban bencana dan pengelolaan pengungsi.

“Saya ingatkan kepada Dandim 1804/Kaimana beserta seluruh Koramil dan jajarannya, agar terus menyempurnakan protap penanggulangan bencana. Fokuskan pada penanganan korban, penempatan pengungsi, layanan kesehatan, distribusi bantuan, serta obat-obatan,” tegasnya.

Latihan ini juga merupakan simulasi terpadu yang menguji sinergi antara TNI dan unsur sipil dalam menghadapi keadaan darurat. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh unsur yang terlibat memiliki pemahaman yang sama mengenai mekanisme tanggap darurat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pascabencana.

Dalam penutupan sambutannya, Danrem menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar latihan seremonial, tetapi bagian dari tanggung jawab bersama untuk melindungi masyarakat.

“Kesiapsiagaan itu bukan hanya soal alat dan personel, tapi juga soal sistem yang mampu merespons cepat, tepat, dan terkoordinasi,”Pungkasnya. [TIM/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *