Aspirasi RakyatDaerahGarda ManokwariGarda Papua BaratHeadline newsLingkungan dan HAM

Pj. Gubernur Papua Barat Angkat Bicara Soal Tambang Emas di Etna dan Yamor Kaimana

KAIMANA, gardapapua.com — Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si, akhirnya angkat bicara menanggapi cuatan akan maraknya aksi dugaan penambangan ilegal yang terjadi di dua distrik, diwilayah Kaimana, Papua Barat.

Demikian hal itu diketahuinya dan diungkapkan oleh Pj. Gubernur Papua Barat setelah melakukan safari Ramadan 1444 H/ 2023, dan Pemprov Papua Barat melakukan koordinasi dengan Pemkab Kaimana untuk secara bersama membentuk tim dan mengecek keabsahan dari izin tambang emas di lokasi tersebut.

Menurut Pj Gubernur, bahwa dirinya membentuk tim satgas bersama, setelah dirinya juga mendapatkan informasi yang disampaikan oleh mantan Bupati Kaimana Drs Matias Mairuma terkait adanya pertambangan Emas di wilayah Distrik Teluk Etna Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat, yang sebelumnya telah ditutup, namun anehnya sampai saat ini aktivitas ilegal tersebut masih berjalan mulus.

” Pak Matias yang informasikan kepada saya itu mereka ada bawa alat – alat masuk ke daerah etna sana. Jadi saya sampaikan atur dengan Pemda, nanti kita bentuk tim, dan kita harus atur akan dengan baik. Tujuannya untuk mengelolah sumber daya alam ada aturan, harus membentuk koperasi dan pengelolaannya juga tidak boleh merusak alam dan lingkungan, tidak boleh dengan alat berat, harus secara manual,”Ujar Pj. Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw.

Terkait dengan adanya pertambangan secara legal dan ilegal, kata Penjabat Gubernur Papua Barat, Pemerintah provinsi Papua Barat telah merancang sebuah aturan yang bertujuan untuk mengatur sumberdaya Alam di provinsi papua barat dapat bermanfaat bagi negara dan juga kemakmuran rakyat.

Komjen Paulus Waterpauw berharap agar segala persoalan yang di ketahui oleh kabupaten dapat secepatnya melakukan koordinasi, sehingga dapat di ambil langkah kongkrit untuk secara bersama menyikapi persoalan yang terjadi, agar tidak ada yang dirugikan terlebih Masyarakat yang mempunyai andil untuk dapat hidup makmur dengan adanya tambang emas rakyat tersebut. [JO/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *