Aspirasi RakyatDaerahGarda KaimanaGarda Papua BaratHeadline newsPolitikRegionalSudut PandangUncategorized

Kunker di Lapas Kaimana, Anggota MRP Jaring Aspirasi dan Lihat Kondisi Bangunan

KAIMANA, gardapapua.com — Ismail Watora SH, Anggota MRP Papua Barat Perwakilan Kaimana dari Pokja Adat, dan Pokja Agama MRP Papua Barat, Dulhamidin Furu, selasa (9/8/2022), kompak melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Kaimana.

Dalam kunjungan itu, mereka lalu menjaring aspirasi masyarakat. Hal itu dimulai dari Bidang Pendidikan, Kesehatan dan juga berkaitan dengan dasar atau hal hidup yang berkaitan dengan hajat Orang Asli Papua (OAP), sebagaimana merupakan tujuan pokok dalam pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan Orang Asli Papua (OAP).

“Jaring aspirasi masyarakat yang ke ini lebih kepada agama, perempuan, adat dan lainnya,”Ungkap Ismail Watora.

Dalam kesempatan itu, dia menyebutkan bahwa kegiatan yang dilakukan bersama tim dari Pokja Agama dan Pokja Perempuan sesudah menyerap aspirasi ini terlebih akan ditampung, ditelaah, yang kemudian akan disampikan dan diputusakan dalam rapat untuk selanjutnya direkomendasikan baik kepada instansi otonom maupun vertikal.

“Aspirasi ini kita tampung, kita bahas dan kita rekomendasikan. inilah yang harus didorong untuk membangun orang Asli Papua khususnya di Kaimana ini,”Ujarnya.

Dimana dalam kunjungan kali ini, kedua tokoh anak adat tersebut, menyasar lokasi bangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III di Kaimana.

Kesempatan itu, kepala Lembaga Pemasyarakatan kelas III Kaimana Hamka Abdullah, diketahui menyambut dan mengapresiasi kunjungan Anggota MRP – Papua Barat, Ismail Watora,SH yang juga merupakan perwakilan dari daerah Kaimana.

Dijelaskan, bahwa tujuan pihaknya mengunjungi lapas, untuk melihat dan mengetahui tingkat kriminalitas narapidana dan anak pidana yang telah menjalani hukuman sesuai putusan pengadilan lebih khusus kepada Narapidana dan anak pidana Orang Asli Papua (OAP).

Sekaligus melihat secara dekat kelayakan fisik bangunan yang menjadi tempat hunian, serta SDM pegawai, yang akan didorong untuk dikaji oleh setiap instansi nantinya.

” Contohnya di Tubuh Polri, kita dari MRP melihat bahwa minat dan bakat anak-anak kita menjadi anggota polisi ini banyak namun belum mempunyai kesempatan karena ada hal hal yang memang ditentukan oleh Polri sebagai syarat masuk menjadi anggota Polisi, itu kita dorong karena ada UU Otsus dan dibiayai. dan sudah ada 1.500 anak Papua yang bergabung dengan institusi Polri. Begitu juga kami berharap hal ini sama terutama bagi adik adik kita yang mau bergabung di kemnkumham menjadi tenaga atau pegawai di Lapas ini, itu kita bisa dorong nantinya,”Ujar Watora menjelaskan.

Sementara dari Pokja Agama MRP Papua Barat, Dulhamidin Furu menyebutkan bahwa pentingnya pendalaman iman taqwa kepada Tuhan harus tetap berjalan, sehingga ketika mereka bebas nantinya, tidak lagi mengulangi perbuatan yang sama.

Masih pada tempat yang sama, kepala Lapas kelas III Kaimana, Hamka Abdullah menyebutkan, bahwa untuk tingkat kriminal yang mendominasi dan ditahan untuk mendapat pembinaan adalah kriminal Asusila.

” Kalau kasus untuk narapidana yang banyak itu asusila, itu ada anak anak, ada juga orang tua, dan penganiayaan, serta korupsi dan pencurian, dan ada juga tahanan titipin, dan pindahan narapida dari lapas lain karena keluarga mereka di Kaimana, dan rata – rata kasus asusila adalah masyarakat kita OAP,”Imbuhnya.

Lebih lanjut, dikatakannya, bahwa berkaitan dengan SDM terutama untuk media tidak, tetapi terkait dengan permasalahan kesehatan telah menjadi fokus pihaknya.

“Jadi kalau idealnya untuk petugas itu belum, terutama untuk yang tenaga kesehatan, memang terbatas untuk penerimaan, kami harap ini bisa menjadi perhatian bapak dan ibu anggota MRP untuk mendorongnya sehingga setiap lapas di provinsi Papua barat ada tenaga medis,”Cetusnya.

Sementara berkaitan dengan agama, setiap Minggu dikatakan, pihak Lapas, bahwa telah ada pelayanan baik dari imam maupun pendeta yang melayani warga binaan.

Adapun usai melakukan pertemuan singkat dimaksud, anggota MRP Papua barat langsung melihat secara dekat penghunian, bangunan lapas bagi narapidana dan anak pidana, serta melihat bangunan ibadah yang telah siapkan. [JO/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *