Harapan Ketum CPP Tiga Sosok Sentral Ini Masuk Bursa Calon PJ. Gubernur DOB di Papua
JAKARTA, gardapapua.com — Ketua Umum Cendekiawan Perempuan Papua (CPP) dr. Rosaline Rumaseuw, M.Kes, menerangkan bahwa pihaknya sangat mendukung segera ditempatkannya tiga orang penjabat (pj) gubernur untuk tiga daerah otonomi baru (DOB) atau provinsi di Tanah Papua yang diharapkan sudah terpilih sebelum Desember 2022.
Terkait itu, Rosaline Rumaseuw menilai, meski terbatas namun ada sejumlah anak – anak Putra – Putri Papua berprestasi yang seyogianya diharapkan mampu untuk mendapatkan penghargaan tersebut memimpin di daerahnya, Tanah Papua.
Setidaknya ada Dr. Margaretha Rumbekwan, S.Sos, M.Si, selaku Kepala Negara Riset dan Pengkajian Strategis Pemerintahan IPDN.
Juga Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Pietrus Waine,SH., M.Hum, selaku Purnawirawan Polri yang terakhir menjabat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri dan Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) RI, Velix Vernando Wanggai.
Ketum CPP Rosaline Rumaseuw menilai, bahwa Pemerintah pusat perlu memberikan kekhususan terkait pengangkatan penjabat gubernur di tiga daerah otonom baru (DOB) di Papua.
Pertimbangan itu dinilainya, lantaran jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) berlatar belakang Orang Asli Papua (OAP) yang kini menduduki jabatan pimpinan tinggi madya sangat terbatas.
Selain itu, para calon penjabat (pj) haruslah memulai visi – misi pembangunan di daerahnya, adalah dengan sisi kedekatan akan kultur Budaya dan Adat Istiadat. Tujuannya, agar Masyarakat semakin dekat dan menerima kehadiran negara.
Seperti diketahui, Provinsi di bingkai Tanah Papua dimekarkan berdasarkan Pasal 93 Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2021 tentang kewenangan dan kelembagaan pelaksanaan kebijakan Otonomi Khusus Papua ditujukan untuk mempercepat pemerataan pembangunan, mempercepat peningkatan pelayanan publik.
Dalam pemekarannya tiga wilayah ini dibagi menjadi Provinsi Papua Selatan (Anim Ha), dengan Ibukota Merauke. Provinsi Papua Tengah (Meepago), dengan Ibukota Nabire. dan Pegunungan Tengah (Lapago) dengan Ibukota Jaya Wijaya /Wamena.
Melihat akan hal itu, dan dalam skema membangun tanah papua secara utuh, Rosaline Rumaseuw berharap, sejumlah nama yang diharapkannya bisa menjadi pengayom didaerahnya dapat diterima dan disetujui oleh negara dalam hal ini Pemerintah Pusat.
Seperti diketahui, Perempuan asli papua, Dr. Margaretha Rumbekwan, S.Sos, M.Si, merupakan kelahiran wamena 9 mei 1966, adalah Penerima Satya Lancana Karya Satya XX Tahun 2016, dan Satya Lencana Karya Satya XXX Tahun 2020.
Dirinya sebelum di posisi jabatan ini, pernah menjabat beberapa struktur jabatan strategis. Diantaranya, merupakan Direktur Program Profesi Kepamongprajaan IPDN, tahun 2015 – 2021, Kepala Sub. Bidang Pemberdayaan Masyarakat pada Bidang Mitigasi Daerah Rawan Bencana pada Asisten Deputi Urusan Daerah Rawan Bencana Deputi Bidang Pengembangan Daerah Khusus Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, tahun 2007 – 2009, kemudian Kepala Sub. Bagian Informasi dan Perpustakaan pada Bagian Humas dan Protokol Biro Umum Sekretariat Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia, tahun 2002 – 2005, serta beberapa jabatan strategis lainnya.
Secara kultur dan tatanan kehidupan budaya, sebagai anak adat daerah Lapago, Perempuan asli papua, Dr. Margaretha Rumbekwan, S.Sos, M.Si, sudah sepantasnya diperjuangkan dan mendapatkan perhatian negara, terlebih dirinya merupakan sosok perempuan hebat papua yang menitih karirnya dalam dunia birokrasi secara bertahap dan telah mumpuni dalam segi kepangkatannya.
Sementara itu, Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Pietrus Waine, S.H., M.Hum, merupakan sosok anak papua yang cukup gemilang dalam kepangkatan dan masa pengabdiannya kepada negara.
Dirinya memulai karier dari bawah hingga mendapat kepercayaan pimpinan Polri mengemban tugas dan jabatan di sejumlah wilayah Polda dan Polres di Indonesia.
Sehingga tak berlebihan bila sosok Pietrus Waine dapat dipertimbangkan Presiden Jokowi dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai Penjabat Gubernur Papua Tengah (Meepago), pasca pengesahan tiga daerah otonom baru provinsi di Papua.
Pietrus Waine sendiri dinilai akan mampu memimpin Provinsi Papua Tengah mengingat beliau adalah putra asli Papua dari wilayah adat Meepago kelahiran Dogiyai yang sangat memahami karakter dan kultur masyarakatnya.
Serta dengan pengalaman di tubuh Polri di berbagai wilayah di Indonesia dengan tugas dan jabatan yang telah diemban, maka tentu memudahkannya menata Papua Tengah di awal-awal sebagai sebuah provinsi baru.
Sama dengan itu, Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) RI, Velix Vernando Wanggai, juga merupakan anak papua yang sangat berprestasi.
Velix Vernando Wanggai, seorang putra Papua, sebelumnya juga menjadi staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Velix saat itu membantu Presiden memberi masukan di bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah.
Pria kelahiran asli tanah papua, tepatnya di Jayapura, Papua, pada 16 Februari 1972 ini, merupakan anak papua cerdas yang kala itu mampu meraih sarjana strata 1 di bidang Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada.
Atas dasar dan pengalamannya, sosok Velix Wanggai diharapkan mendapatkan perhatian negara agar ditunjuk menjadi Pj. Gubernur Provinsi Papua Selatan (Anim Ha).
Menurut Rosaline, melihat tiga serangkai Perpaduan dari sosok, Dr. Margaretha Rumbekwan, S.Sos, M.Si, Pietrus Waine, dan Velix Wanggai, dinilainya merupakan sosok putra -putri anak papua yang dipercayai sangat memahami kultur masyarakat dan karakter wilayah kabupaten-kabupaten di 3 Provinsi DOB Papua itu.
Ketiga tokoh papua ini, ketika terpilih nanti diharapkan akan memiliki kemampuan menjembatani berbagai perbedaan pendapat di antara berbagai tokoh adat dan serta elemen-elemen masyarakat di Tanah Papua, khususnya pada daerah provinsi Pemekaran tersebut. [Ian/Red]