DaerahGarda Raja AmpatLingkungan dan HAM

Pulau Boo Distrik Kofiau Jadi Perhatian BPPD Raja Ampat, Ada Apa ?

WAISAI,gardapapua.com — Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah (BPPD) Kabupaten Raja Ampat, Mohliyat Mayailibit,SH mengatakan, bahwa pihaknya akan meninjau kembali lokasi tapal batas, pulau Boo distrik kofiau.

Pulau yang tak hanya di kenal dengan destinasi wisata dunia di kabupaten raja ampat juga memiliki ratusan gugusan pulau-pulau kecil, yang tentunya menjadi pusat perhatian dari pemerintah daerah sendiri.

Sehingga, terang Mayailibit, bahwa agar tidak terjadi perebutan antara batas daerah kabupaten/provinsi, Kepulauan Kofiau-Boo di sebelah selatan Raja Ampat yang memiliki luas sebesar 170.000 hektar dan mencakup pulau-pulau, pesisir dan laut, serta dihuni oleh beragam habitat biota laut dan terumbu karang, pihaknya akan segera mengambil langkah cepat.

Dikatakan Mohliyat Mayailibit SH, sesungguhnya banyam daerah terpencil yang sulit dijangkaumerupakan batas daerah antara kabupaten yang memang harus mendapatkan perhatian serius, dan rutin ditinjau.

Itu dikuatirkan jika pulau-pulau perbatasan antara daerah yang memiliki sumber pendapatan daerah seperti biota laut, flora dan fauna, termasuk hutan tropis ini akan di kuasai orang-orang dari luar, salah satunya Pulau Boo distrik kofiau.

” Pulau Bok ini juga memiliki Sumber daya Alam (SDA) yang melimpah sehingga perlu diperhatikan secara baik,”Ujar Mohliyat Mayailibit SH, senin (6/7/2020).

Menurutnya, jikalau pulau Boo di distrik kofiau tidak di perhatikan masalah tapal batas yang saat ini berbatasan langsung dengan provinsi Maluku utara tepatnya di salah satu kabupaten di daratan Halmahera, maka dikuatirkan kedepanya, akan ada perebutan.

” Sehingga Upaya BPPD adalah melakukan pemetaan pulau-pulau luar megantisipasi perebutan pulau tersebut kabupaten tetangga. Ini guna menguatkan itu diadakan pemetaan dan pemasangan patok,”Bebernya.

Pihak BPPD sejauh ini, lanjut Mayailibit SH, untuk memperkuat klaim daerah atas pulau-pulau di setiap wilayah perbatasan.

“Maka kedepannya perlu untuk mendorong pembangunan di kawasan perbatasan seperti pos penjagaan. langkah ini jika dilakukan target yang di cita-citakan akan tercapai Sektor Ke unggulan seperti perikanan, dapat meningkatkan sumber pendapatan daerah dari kelautan,”Tandasnya. [DM/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *