Brimobda PB Backup Reskrimum Tangkap Pelaku Pembunuhan Brimob Bintuni
MANOKWARI, gardapapua.com — Komandan Satuan Brimob Polda Papua Barat, Kombes Pol Semmy Ronny Thaba angkat bicara terkait rangkaian kegiatan operasi yang dilakukan satuannya di wilayah Kabupaten Maybrat.
Kepada sejumlah awak media selasa (5/5/2020), disebuah Caffe di Manokwari, Kombes Pol Semmy menjelaskan, bahwa apa yang dilaksanakan pihaknya adalah bukan rangkaian kegiatan operasi militer, melainkan operasi membantu (memback up) tim reskrimum bintuni dan Polda Papua Barat, dalam hal pengejaran pelaku pembunuhan anggotanya di salah satu perusahaan kayu yang beroperasi di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni dan berujung aksi perampasan senjata, pada Rabu tanggal 15 april 2020, tepatnya di Pos perusahaan PT. Wanagalang Utama kampung Rawara pantai, Distrik Moskona Selatan.
” Kami bukan operasi militer, atau mencari dan melawan KKB. kami back up reskrim untuk mengejar pelaku pembunuhan agar segera bisa mengungkap motif kasus pembunuhan anggota dari satuan brimob kami,”Ucap Dansat Brimob Kombes Semmy
Dia juga membantahkan, jikalau pihak anggotanya disebut – sebut melakukan kekerasan kepada masyarakat di perkampungan dan di dusun dalam rangkaian proses pengejaran pelaku pembunuhan anggotanya di bintuni.
” Jadi memang ada rumah dan Pondok yang merupakan markas mereka itu ada bendera bintang kejora, ada KNPB. Jadi kalau ada masyarakat yang mengungsi ke kampung saya pastikan itu bukan bagian dari intimidasi oleh anggota brimob kami. Namun jikalau mereka mengungsi karena takut, salah informasi bisa jadi mungkin ada. Tapi kalau intimidasi, todong senjata dan dikerasin mereka lari itu tidak benar, itu bohong. Kami kerja by data, dan siapa yang kami cari itu ada,”Jelasnya
Sembari membeberkan, bahwa sesuai hasil investigasi lapangan, terdapat setidaknya markas para kelompok KNPB yang berada di Kampung Tiforman, Ayamau dan Aisya. Diwilayah ini, kelompok KNPB disebut membuat perkampungan diantara rumah – rumah warga.
” Tetapi yang di aifat timur di dusun misorok dan dusun aimato itu bukan kampung. Itu adalah dusun yang dipakai kelompok KNPB dan TPN-OPM untuk markas dan tempat mereka sebagai bagian mobilisasi massa,”Ujarnya
” Kita tidak bakar tempat ibadah, itu adalah bohong. Kita brimob ini orang beragama semua, masa kita bakar gereja? Tidak masuk akal, dan apalagi rumah warga. Jadi intinya ini murni hanya operasi penangkapan pelaku pembunuhan terhadap anggota kami,”Tegasnya menutup. [TIM/RED]