DaerahGarda Teritorial

Kodam XVIII/Kasuari Gelar “Baksos Peduli Kemanusiaan” di Daerah Sangat Terpencil Papua Barat

WASIOR, gardapapua.com — Kabupaten Teluk Wondama adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat dengan ibukota Wasior. Kabupaten ini terbentuk pada tanggal 12 April 2003, sebagai hasil pemekaran Kabupaten Manokwari, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2002.

Di wilayah Teluk Wondama masih terdapat daerah sangat terpencil/terisolir yang tidak terdapat akses transportasi darat (hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki). Bahkan di daerah tersebut fasilitas kesehatan (Faskes) sangat terbatas.

Melihat kondisi ini, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau selaku pimpinan dan Panglima Kodam (Pangdam) XVIII/Kasuari yang membawahi wilayah Papua Barat, tidak tinggal diam. Melalui gagasan, inisiatif dan upayanya, Mayjen Joppye menggerakkan Kodam XVIII/Kasuari bersinergi dengan berbagai pihak terkait melakukan “Aksi Kemanusiaan” berupa Bakti Sosial (Baksos) Peduli Kemanusiaan Kodam XVIII/Kasuari, yang digelar di Distrik Naikere, Kabupaten Teluk Wondama dengan kegiatan berupa penyuluhan kesehatan, pengobatan massal, pemberian bahan kontak berupa Sembako, pakaian dan alat tulis, mengajar dan bermain dengan anak-anak serta menonton bersama film dokumenter.

“Baksos Peduli Kemanusiaan” ini digelar di 4 titik yang digarap oleh 4 tim, dimana setiap tim berjumlah 23 orang, terdiri dari personel Staf Teritorial, Kesehatan, Penerangan dan Perhubungan Kodam XVIII/Kasuari, Koramil 1801-07/Wasior, dan warga masyarakat setempat.

Tim-1 Baksos di Kampung Urere. Untuk menuju kampung ini, tim dibantu masyarakat menggunakan kendaraan darat hingga Km 48 Trans Wondama, dilanjutkan jalan kaki selama 3 hari, menempuh medan yang berat berupa hutan, sungai, gunung dan lembah. Kampung ini dihuni 190 orang jiwa yang masih primitif dan sangat terbatas Faskesnya. Adapun penyakit yang diderita warga meliputi penyakit kulit, batuk, malaria, dan Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA).

Tim-2 Baksos di Kampung Undurara. Untuk sampai di kampung ini, Tim Baksos hanya bisa naik kendaraan darat hingga Km 48 Trans Wondama. Selanjutnya mereka harus berjalan kaki selama 2 hari melalui medan yang tidak mudah, berupa gunung, hutan, sungai dan lembah. Kampung ini Faskes juga terbatas dan dihuni 142 orang warga dengan penyakit yang mereka derita adalah penyakit kulit, batuk, malaria dan ISPA.

Tim-3 Baksos di Kampung Oya. Untuk ke kampung ini, tim dibantu masyarakat menggunakan kendaraan darat hanya sampai Km 27 Trans Wondama. Selanjutnya Tim harus berjalan kaki selama 4 hari dengan menempuh medan yang berat, menembus hutan, gunung, sungai dan lembah. Kampung ini berpenduduk 170 jiwa dan masih primitif. Di kampung yang juga sangat terbatas Faskes ini, pada umumnya warga berpenyakit kulit, batuk, malaria, dan ISPA.

Tim-4 Baksos di Puskesmas Distrik Naikere, dengan sasaran 3 kampung (Sararti, Wombu, dan Yabore) dan warga 322 orang. Untuk menuju Distrik Naikere berjarak 45 Km dari Kota Wasior ini, ditempuh dalam waktu 2 jam perjalanan darat. Di 3 kampung ini, pada umumnya warga berpenyakit Myalgia, ISPA, Diare, Gastritis dan Kaki Gajah.

Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, dalam sambutannya pada peninjauan Baksos Peduli Kemanusiaan Kodam XVIII/Kasuari, Kamis (7/11/2019) di Puskesmas Distrik Naikere mengatakan, melalui kegiatan Baksos Peduli Kemanusiaan merupakan upaya membangun dan memperkokoh kemanunggalan TNI dan Rakyat.

Lanjut Mayjen Joppye, sekaligus untuk menunjukkan sisi lain dari Tentara yang bukan saja untuk berperang, namun juga memiliki tugas dan kemampuan melakukan pelayanan kepada masyarakat, seperti penyuluhan, pengobatan dan melatih masyarakat melalui kehadiran para Babinsa di setiap kampung.

”Saya boleh katakan bahwa pemerintah belum banyak memanfaatkan sisi lain dari Tentara. Sehingga melalui momentum kegiatan seperti ini, sesungguhnya untuk menunjukkan Tentara hadir dan ada untuk melayani masyarakat,” ucapnya.

Pada kesempatan ini Pangdam XVIII/Kasuari juga berpesan dan mengingatkan kepada para siswa sekolah di wilayah Distrik Naikere, agar rajin belajar dan jangan pernah berputus asa.

”Pesan saya bahwa anak-anak ini harus dikasih semangat untuk sekolah. Karena hanya itulah cara agar anak-anak Papua bisa berbekal di masa depan, bisa maju, dan bisa bersama membangun daerah kita. Karena di pundak generasi usia dini, pembangunan Papua diharapkan dapat meningkat,” ujar Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau.

Kepala Kampung Sararti, Tarmesa Murai dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kunjungan dan pelaksanaan Baksos “Peduli Kemanusiaan” di Distrik Naikere.

”Saya berterima kasih atas pelaksanaan kegiatan ini. Dan sekiranya apa yang telah diberikan ini semakin bermanfaat bagi kami. Kami minta pelayanan rumah sehat, agar saya selaku Kepala Kampung juga bisa melayani masyarakat atau tamu yang datang. Karena kami disini belum ada air bersih dan rumah yang layak, sehingga banyak Petugas Distrik tidak tinggal menetap di kampung,” ucapnya.

Adapun Bupati Kabupaten Teluk Wondama, Bernadus Imburi selain menyampaikan ucapan terima kasih atas Baksos yang digelar Kodam XVIII/Kasuari di wilayahnya, sekaligus berharap agar kegiatan tersebut dapat berlanjut di waktu mendatang. [Rls/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *