Palang Kampus UNIPA Di Buka, Kenaikan SPP Segera Ditinjau Ulang
MANOKWARI, gardapapua.com – Rektor Unversitas Papua, Manokwari, Dr. Ir. Jacob Manusaway, MH, Rabu (30/1/2019) menerima aspirasi sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Mahasiswa Peduli Kampus Unipa, didampingi beberapa pengurus Alumni Kampus unipa Sekretaris DPP IKA Unipa, Yohanes Ada’ Lebang.
Hal ini terkait Proses belajar – mengajar mahasiswa yang sempat mogok selama sehari sejak di palang mahasiswa pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2019 pukul 13.45 wit, kemarin, akibat dampak kenaikan uang SPP Dikampus Unipa per tahun ajaran 2018, dinilai tak adil dan sepihak.
Sekretaris DPP IKA Unipa Yohanes Ada’ Lebang usai kegiatan pembukaan palang kampus itu menjelaskan, bahwa perguruan tinggi menganut azas kebenaran ilmiah harus dihargai baik oleh Pimpinan Universitas maupun mahasiswa lainnya dengan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma.

Hal ini dengan tujuan berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa maupun dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa sesuai amanah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
“ Sangat jelas bahwa pendidikan menjadi tanggungjawab pemerintah sampai tingkat kabupaten/kota, terlebih dengan adanya undang undang otonomi khusus yang berlaku sehingga Orang Asli Papua secara khusus harus mendapatkan perlakuan khusus disamping mahasiswa lainnya yang ada. Sehingga aspirasi yang telah disampikan para mahasiswa, harapan kami menjadi dasar untuk dapat ditindaklanjuti,”Ucap Sekretaris DPP IKA Unipa Yohanes Ada’ Lebang.
Dimana bebernya, Aksi sekelompok mahasiswa yang menuntut agar meninjau kembali keputusan Senat Universitas Papua yang menaikkan biaya SPP agar lebih transparan adalah hal wajar. Selain itu perlu disikapi bijak oleh pihak kampus dalam hal ini Rektor Unipa agar menerima aspirasi Forum mahasiswa peduli kampus Unipa tentang pengkajian kembali penerapan pelaksanaan kenaikan SPP persemester dengan biaya sekitar Rp. 1 – 2 juta rupiah bagi mahasiswa angkatan 2017/2018 itu, tentunya ditinjau berdasarkan aturan yang berlaku.
” Aspirasi ini dasar untuk dilakukan peninjauan dengan kesepakatan aktivitas kampus tetap berjalan seperti biasa. Ini ditandai dengan pembukaan palang di seluruh areal kampus Unipa yang berjalan tertib dan lancar disaksikan langsung oleh para alumni, Rabu (30/1),”Jelasnya
Oleh sebab itu Pimpinan Universitas diharapkan mampu membangun kemitraan yang semuanya diarahkan untuk memberikan pelayanan terbaik dan pemberdayaan rakyat khususnya mahasiswa yang berstudi di Kampus Unipa, Manokwari.
Lanjut lebang, pedoman tata kelola dengan transparansi dan dukungan maksimal tanpa ada gerbong dan tembok pemisah kampus unipa menuju kejayaan yang terukir indah seperti yang telah dirasakan para alumni saat ini dapat terwujud.
“Dulu ada calon mahasiswa Jawa tembak langsung (JTL) datang kuliah di Faperta Uncen (saat ini Unipa) dengan kondisi dan keterbatasan yang sangat berbeda tetapi karena hanya keharuman nama Unipa saja” kenang Lebang.
Semoga dengan kejadian ini semua pihak membuka diri baik pimpinan Universitas, Civitas akademika (dosen dan mahasiswa) maupun alumni dan berpositif pikir tanpa mudah terprokasi, kembali bersama dalam gerak sesuai visi dan misi Unipa dengan motto “Ilmu Untuk Kemanusiaan” menuju perubahan dan kejayaan Kampus Unipa yang kita cintai untuk sumberdaya manusia Papua yang berdaya saing demi pembangunan tanah Papua. [ian]